Juara Dunia MotoGP 2022 di Depan Mata, Cerita Francesco Bagnaia Tepati Janjinya Kepada Sahabat Valentino Rossi

Nur Pramudito - Kamis, 3 November 2022 | 11:35 WIB

Juara dunia MotoGP 2022 di depan mata, Francesco Bagnaia tepati jajinya kepada sahabat Valentino Rossi (Nur Pramudito - )

OtoRace.id - Murid Valentino Rossi, Francesco Bagnaia, selangkah lagi akan merengkuh gelar juara dunia MotoGP 2022.

Francesco Bagnaia akan mencetak sejarah dengan menjadi pembalap pertama dari jebolan akademi balap milik Valenntino Rossi jika meraih gelar juara dunia MotoGP.

Selain itu, Francesco Bagnaia juga memiliki kans besar menjadi pembalap Italia pertama yang juara dunia MotoGP sejak terakhir kali Valentino Rossi pada musim 2009 silam.

Di atas kertas, keunggulan 23 poin Bagnaia atas pesaing terdekat Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) sudah sulit terkejar.

Gelar juara dunia MotoGP 2022 kembali ke pelukan Ducati jika Bagnaia meraih hasil balapan minimal posisi ke-14 terlepas dari hasil yang diraih Fabio Quartararo nanti.

Di balik itu semua, ada orang yang berperan penting dalam keberhasilan Bagnaia pada musim ini, yakni Valentino Rossi, Alessio Salucci, dan Alberto Tebaldi.

Allessio Salucci alias Uccio yang merupakan sahabat sekaligus orang kepercayaan Valentino Rossi menceritakan pertemuan pertama dengan pembalap yang akrab disapa Pecco itu.

Uccio merasa sedih dengan raut wajah penyesalan yang selalu ditunjukan Pecco karena penampilannya kurang memuaskan pada musim debutnya di kelas Moto3.

"Kami berada di Brno pada tahun 2013, kami bertemu di truk Dainese di mana Pecco pergi membawa pakaian balapnya. Dia membuat saya sedih," kata Uccio dikutip OtoRace.id dari Paddock-GP.

Baca Juga: Jadwal MotoGP Valencia 2022 Jadi Penentu Gelar Juara Dunia Francesco Bagnaia Vs Fabio Quartararo

"Di Aragon, bersama Alberto Tebaldi, kami mengajak ayahnya, Pietro dan memberitahukan ide kami kepadanya. Matanya berbinar-binar," ujar Uccio.

Pertemuan pertama yang ternyata merupakan langkah besar Bagnaia bersama VR46.

Hingga akhrinya Bagnaia mendapatkan loncatan besar saat berhasil menjadi juara dunia Moto2 pada tahun 2018 lalu.

Musim belum berakhir, Bagnaia sudah mendapat tekanan dari Ducati untuk segera menanda tangani kontrak untuk bergabung bersama tim Pramac Racing.

Namun Uccio merasa khawatir dengan itu karena hanya akan menggangu Pecco dalam balapannya.

Tetapi Bagnaia mampu meyakinkan Uccio bahwa dia akan melakukan segalanya untuk memenangkan kejuaraan dunia.

"Ducati menekan untuk menandatangani kontrak sebelum musim, saya tidak yakin, saya takut itu akan membuatnya tidak stabil," ungkap Uccio.

"Sampai Pecco mengatakan kepada saya, 'Saya tahu apa yang saya lakukan, pada 2019 saya akan membalap dengan Ducati, yang merupakan impian masa kecil saya, tapi saya berjanji akan memberikan 150 persen untuk memenangkan Kejuaraan Dunia bersama Anda'," kisah Uccio menirukan ucapan Bagnaia.

"Dan Pecco menepati janjinya," pungkas Uccio.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Otorace (@otorace.1d)