Tutup Pintu Buat Pabrikan Lain, Gigi Dall'Igna Tepis Kabar Tinggalkan Ducati

Nur Pramudito - Kamis, 22 Desember 2022 | 06:00 WIB

Gigi Dall'Igna mengaku sudah menutup pintu untuk tawaran yang masuk dari pabrikan lain di MotoGP karena ingin pensiun bersama Ducati (Nur Pramudito - )

OtoRace.id - General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna mengaku sudah menutup pintu untuk tawaran yang masuk dari pabrikan lain di MotoGP.

Sebab, Gigi Dall'Igna mengaku ingin pensiun bersama Ducati di MotoGP.

Gigi Dall'Igna menjadi salah satu sosok penting kesuksesan Ducati pada beberapa musim terakhir di MotoGP.

Kedatangannya pada akhir tahun 2013 membawa banyak dampak dalam perkembangan motor Ducati, bahkan budaya dalam kejuaraan MotoGP.

Yang paling terasa hingga saat ini ialah tambahan penggunaan fairing atau sayap pada motor.

Kesabaran pria berusia 54 tahun itu akhirnya membuahkan hasil.

Gigi Dall'igna mampu membawa Ducati mempertahankan gelar juara pembalap, tim dan konstruktor terbaik di MotoGP 2022.

Berkat tangan dinginnya Ducati mampu mengakhiri puasa gelar pembalap sejak 2007.

Kebersamaan selama sembilan tahun bersama Ducati membuatnya menutup hati menerima tawaran untuk pindah.

Baca Juga: Masih Bimbang Gunakan Nomor 1 di MotoGP 2023, Francesco Bagnaia Malah Sebut Angka 64

"Jika saya meninggalkan Ducati, itu berarti saya akan pensiun," kata Dall'Igna dikutip OtoRace.id dari Speedweek.com.

"Jadi jika Anda tidak melihat saya lagi di sini, itu karena saya menghabiskan waktu dengan berjalan kaki atau bermain ski di pegunungan," ungkapnya.

"Bercanda, tujuan utama dan alasan saya bergabung dengan Ducati adalah satu-satunya gelar yang saya lewatkan dari CV saya," terangnya.

"Saya pikir Ducati adalah satu-satunya tempat di Italia yang bisa saya dapatkan," tegasnya.

Gigi Dall'Igna sebenarnya berharap gelar yang diraih Ducati datang lebih cepat.

Sayangnya, sejak kedatangannya di Ducati, kejuaraan MotoGP masih didominsi oleh pabrikan asal Jepang.

Bahkan pada periode 2013 hingga 2019, Marc Marquez bersama Honda keluar sebagai juara dunia sebanyak enam kali.

"Sejujurnya, dalam perhitungan saya, saya telah merencanakan untuk memenangkan gelar lebih awal," sambungnya.

"Tapi MotoGP adalah kelas yang sulit. Dengan ketekunan yang besar, akhirnya kami berhasil mewujudkan mimpi ini. Yang lebih penting adalah apa yang akan terjadi di masa depan," tukasnya.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Otorace (@otorace.1d)