Meski tugasnya ini membuatnya kerepotan, Marquez sangat berharap bahwa perjuangan dan pengorbanannya ini sepadan dengan perbaikan yang disediakan HRC nanti.
"Manajer teknis baru datang ke HRC dan ia ingin memahami banyak hal soal konsep (motor). Entah mengapa, tetapi mereka ingin tahu. Mereka punya alasannya sendiri," kata Marquez dikutip OtoRace.id dari Speedweek.
"Saya tak bertanya, hanya berkendara. Namun, ini bikin kehidupan pembalap dalam tes sangat sulit!," ujarnya.
"Rider paling berpengalaman di Honda adalah saya, jadi mereka pilih saya untuk menjajal semua eksperimen," jelasnya.
"Motor kami punya keseimbangan berbeda. Jauh lebih menuntut fisik. Namun, saya harap ini berguna," ungkapnya
"Kadang, sebagai rider, penting untuk memberi umpan balik, tanpa memengaruhi para insinyur dengan gagasan Anda soal sasis, konsep, dan lainnya," lanjutnya.
Meski Honda belum menunjukkan kemajuan signifikan, Marquez melihat sisi positifnya, yakni fakta dirinya tak lagi kesakitan.
"Saat saya berkendara dengan baik, catatan waktu saya tidak buruk, meski tetap jauh dari para rider di lima besar," tuturnya.
"Namun, saya lebih senang atas kondisi fisik saya ketimbang performa motor kami," pungkasnya.