"Sebelum tiba di sini, jika ada orang yang bilang saya bakal meraih pole, meningkatkan kecepatan, dan naik podium, saya takkan percaya. Jadi, saya pun sangat senang atas hasil ini," ungkap Alex Marquez.
Tampil kuat di segala kondisi, juara dunia Moto3 2014 dan Moto2 2019 ini mengakui bahwa Ducati membantunya meraih sensasi baik setiap waktu.
Menurutnya, motor Desmosedici GP22 bisa diajak tampil ngotot dengan segala jenis ban.
"Saya tak pernah mendapatkan sensasi-sensasi aneh atau semacamnya. Motor ini tak mudah dijinakkan, tetapi mudah untuk mendapatkan sensasi yang baik," terangnya.
"Selain itu, biasanya saya memang kompetitif dalam kondisi hujan. Namun, dengan Ducati lebih baik daripada bersama Honda," lanjutnya.
Podium ini juga sekaligus sukses membungkam mulut para haters yang menyebut Alex Marquez tak layak mendapatkan tempat di MotoGP hanya karena gagal kompetitif bersama Honda.
"Saya tak peduli apa yang dipikirkan orang tentang saya. Saya selalu percaya pada diri saya sendiri. Saya percaya telah mengambil keputusan dengan memilih Ducati dan Gresini," tuturnya.
"Saya pilih jalan ini karena saya tak mau punya alasan tampil buruk. Saya ingin punya motor terbaik dengan tim yang layak dan profesional," kisah pembalap yang juga disponsori Federal Oil, pelumas asal Indonesia ini.
"Jadi, segalanya kini tergantung saya sendiri. Namun, ini masih seri kedua. Apa pun bisa berubah. Kami harus tetap fokus dan bekerja keras," pungkasnya.