(Baca Juga : Wiih! M. Fadli Imammudin Kembali Geber Honda CBR600RR Lawan Yamaha R1M di Sentul)
"Namun saat setting di trek, yang terpakai hanya 5 roller saja, diantaranya 4 buah roller 13 gram dan 1 roller 12 gram,” bilang Nying-nying, sapaan akrabnya.
Untuk membuat skubek gambot ini gesit meliuk-liuk di lintasan, suspensi depan dan belakang diatur ulang.
“Pada sok depan, olinya diganti dengan oli gardan Rored Pertamina dengan sae 90W sebanyak 200 ml, lalu ditambahkan oli girboks 20W sebanyak 5 ml," lanjut Nying-nying.
Jadi, total setiap tabungnya diisi dengan oli sebanyak 250 ml.
Efeknya, rebound menjadi lebih lambat yang nikmat dibawa meliak-liuk.
"Supaya makin anteng, sok belakang disetel per-nya pada settingan yang paling atas,” tambahnya.
(Baca Juga : Toyota Team Indonesia Kasih 'Kode' Tentang Kompetisi yang Akan Mereka Ikuti di 2019)
FILTER UDARA & BAN
Untuk meningkatkan debit udara yang masuk ke ruang bakar, filter udara standarnya dicopot dari boks filternya.
“Meski begitu, boks filter udaranya masih tetap terpasang supaya udara yang masuk tetap terarah," yakinnya.
Selain itu, meski menggunakan ban standar, tekanan angin pada masing-masing ban juga diatur ulang.
"Ban depan diberi tekanan 21 psi, serta ban belakang dikasih 20 psi,” tutup pria asal Cibubur, Jakarta Timur.