Wajib Diketahui! Ini Hal Yang Ditakuti Para Kepala Mekanik di MotoGP Amerika

Eka Budhiansyah - Selasa, 9 April 2019 | 18:00 WIB

Chief Mechanic MotoGP harus jeli menyesuaikan setting (Eka Budhiansyah - )

Baca Juga : Dihentikan Karena Hujan, Kejurnas ETCC 3000 Akan Jadwal Ulang Seri Pertama

"Austin menjadi sirkuit yang menantang, karena banyak sekali tikungan," ungkap Jose Manuel Cazeaux selaku Chief Mechanic Alex Rins di Suzuki Ecstar.

"Tikungan yang mengalir seperti di sektor 1, juga punya beberapa hard braking area dan juga tikungan panjang yang menyiksa ban yaitu tikungan 16," bilang pria berambut putih ini.

Tidak hanya Suzuki saja yang perlu berpikir jeli untuk mengakali motor pembalap mereka, agar bisa bersaing dengan Marc Marquez yang memiliki rekor belum terkalahkan di Austin.

"Sirkuit ini memiliki trek lurus terpanjang di kalender (MotoGP) dan juga pengereman terpanjang ketika menuruni bukit dengan gigi 1. Itu membuat ban depan menjadi stress," ujar Paul Trevathan Chief Mechanic Red Bull KTM Factory Racing.

(Baca Juga : Nah! Ini Dia Motor Yang Paling Sangar di Era MotoGP 4-Tak Bro)

Padahal menurut Trevathan, di COTA sendiri banyak tikungan yang membutuhkan grip ban depan.

"Kamu harus khawatirkan ban depan, karena banyak sekali pembalap yang terjatuh akibat kehilangan cengkraman ban depan," aku pria yang menangani Pol Espargaro dan pernah datang ke Sentul untuk acara Ohlins Day itu.

Bahkan Santi Hernandez pun mengkhawatirkan salah satu sisi area sirkuit yaitu tikungan 16 yang memiliki karakter tikungan panjang ke kanan.

"Kamu membutuhkan grip, sudut maksimum dan juga kelincahan motor membelok. Ini hal yang sulit, karena di tiga sisi lain sirkuit sangat berbeda untuk mencari yang terbaik (setting)," jelas Chief Mechanic Marc Marquez itu.

(Baca Juga : Jelang MotoGP Amerika, Ini Cara Unik Latihan Valentino Rossi)

Tak tertinggal, Silvano Galbusera selaku Chief Mechanic Monster Energy Yamaha MotoGP ikut bicara.

"Masalah terbesar adalah temperatur, karena normalnya sangat panas dan ban sangat tersiksa serta mesin menjadi lambat," beber pria yang mengurusi pacuan Valentino Rossi itu.

Jadi, terjawab sudah!