OtoRace.id - Valentino Rossi memperlihatkan performa yang signifikan di tiga race awal MotoGP musim 2019.
Setidaknya, dua podium dua sudah digapainya (MotoGP Argentina dan MotoGP Amerika).
Sedangkan di seri perdana alias MotoGP Qatar pun dirinya mampu finish di posisi 5 dan tak jauh dari Andrea Dovizioso dan Marc Marquez.
Hal ini, jelas jauh berbeda jika dibandingkan performa Valentino Rossi di 2018.
(Baca Juga : Hasil Kualifikasi CEV Moto2: Gerry Salim Akan Berjuang Dari Kelompok Tengah)
Tahun lalu, dirinya memang meraih 5 podium dari keseluruhan seri.
Tetapi paling tinggi hanya podium dua di MotoGP Sachsenring (Jerman), selebihnya podium tiga.
Namun kini, meski performa yang ditunjukan Rossi sudah meningkat jika dibandingkan tahun lalu, The Doctor masih menilai terlalu awal jika bicara gelar juara dunia kesepuluh.
"Terlalu awal untuk berbicara seperti itu," ungkap Valentino Rossi dilansir OtoRace.id adri Speedweek.
(Baca Juga : Hasil Kualifikasi F1 Azerbaijan: Mercedes Dominasi Baris Depan, Ferrari Sudah Pincang)
"Ada beberapa hal positif: tahun lalu saya kedua (podium) hanya sekali, sekarang sudah dua kali di posisi kedua," tambah The Doctor.
Namun menurut Rossi, untuk bicara gelar, masih tergantung dari apa yang terjadi dari keseluruhan musim.
"Kejuaraan MotoGP sekarang ini sudah seperti Formula 1 (F1), semua orang bekerja dan mengembangkan motor," aku Rossi.
Setidaknya, Valentino Rossi baru akan bisa melihat gelar itu setelah MotoGP Jerez yang bakal berlangsung 5 Mei nanti.
(Baca Juga : Hasil Kualifikasi CEV Moto3 Valencia: Mario S.A Harus Start Dari Posisi Belakang)
Pasalnya, MotoGP Jerez menjadi seri pembuka MotoGP di Eropa yang setiap jeda waktunya hanya sekitar 2 minggu tiap serinya.
"Di 2017 aku memimpin klasemen kejuaran setelah Austin, tetapi ketika datang ke Eropa, Honda dan Ducati berkembang dan paruh musim kedua adalah bencana," beber pembalap 40 tahun itu.
Setidaknya di 2019 ini, secercah harapan kembali muncul.
"Tentu saja, kami perlu membawa poin tersebut dan hasil tersebut bersama kami, tetapi tetap fokus dan memaksa Yamaha untuk bekerja dan mengembangkan motor - karena di paruh musim kedua, biasanya semua orang memiliki langkah maju. Kami harus mencobanya," tutup Rossi.