Ia sudah mencicipi banyak kompetisi, mulai dari Moto3 World Championship, CEV Moto2 di kancah Eropa, sampai kini sudah terpaku di WSSP300 dengan tunggangan Kawasaki Ninja 400.
Banyak mengukir prestasi di WSSP300 membuat perempuan asal Murcia, Spanyol itu enggan balik ke kancah balap motor prototipe.
“Saya ingin terus berada di WSSP300 dan hingga ke WSBK untuk terus bisa berprestasi," ujar Carrasco.
"Gelar juara dunia saya untuk seluruh perempuan di dunia, bahwa perempuan tidak hanya sebagai umbrella girls atau sebagai pelengkap starting list saja, tetapi juga bisa juara,” sambungnya tegas.
Baca Juga: Kejurnas Sport Dibatalkan, Berdampak Pada Riset Motor dan Aftermarket
Gelar juara yang diraihnya tahun lalu membuat pembalap yang berada di tim Kawasaki Provec WSSP300 itu berhak menggunakan nomor satu di Kawasaki Ninja 400 miliknya.
Tapi di musim ini, Carrasco belum menang sekalipun dan masih menempati peringkat 11 dengan 8 point.
Bagi yang menyimak Reli Dakar di musim 2018, pasti tidak akan asing dengan nama Laia Sanz.
Ia adalah satu-satunya perempuan yang berhasil menempuh semua stage reli Dakar kala itu. Ia membesut KTM 450 Rally di musim 2018.
Atas kegigihan dan keberaniannya, KTM dan Red Bull pun memberikan dukungan penuh bagi perempuan dengan tinggi 178 cm itu untuk Reli Dakar 2019.