(Baca Juga: Meski Start Lebih Buruk, Sebastian Vettel Tetap Diutamakan Oleh Ferrari di F1 Inggris)
Dimulai dari masalah lokasi sampai denah sirkuit, Jakarta dinilai sesuai karena Formula E selalu digelar di pusat kota atau ibu kota.
Namun, Anies belum menyebut lokasi persis di mana sirkuit Formula E tersebut akan digelar.
Menurut preliminary study, satu event balapan di Jakarta ini akan menggerakkan perekonomian hingga lebih dari 78 juta Euro, atau Rp 1,2 T.
(Baca Juga: Bos Tim Malaysia Blak-Blakan Ingin Bawa Hafizh Syahrin Kembali ke Moto2)
Itu bisa datang dari sponsorship dan juga jumlah turis asing yang datang ke Jakarta.
Belum lagi marshal lintasan yang merupakan warga lokal, sehingga bisa mendongkrak perekonomian.
Di Asia, Formula E hanya digelar di Arab Saudi, Hong Kong, dan juga China.
Malaysia pernah menggelar Formula E pada musim 2014/2015 namun berhenti karena balap Formula tidak pernah sukses di Negeri Jiran tersebut.
Semoga hasil yang berbeda bisa didapat ketika Formula E digelar di Jakarta ya.
Semangat Jakarta!