Ternyata Begini Alasan Banyak Crosser Hijrah Ke Kancah Road Race

Didit Abdillah - Selasa, 23 Juli 2019 | 17:15 WIB

Banyak pembalap cilik yang memulai mengenal kompetisi dari Kejurnas Motocross 50 cc (Didit Abdillah - )

OtoRace.id - Kompetisi Kejurnas Motocross dan Kejurnas Balap Motor memang menjadi langkah awal bagi pembalap belia untuk memulai karier di olahraga roda dua. 

Namun kini Kejurnas Motocross sedang layu karena ajang motocross yang berstatus Kejurnas atau club event pun sedang sepi. 

Ini yang dinilai menjadi awal tak bergairahnya ajang balap garuk tanah ini. 

Masalah ini berpengaruh juga kepada pembibitan pembalap muda untuk kancah motocross.

(Baca Juga: Galang Hendra Ceritakan Progress Kesembuhan Pascacedera di WSSP300 Inggris)

Tak sedikit dari banyak pembalap belia yang akhirnya memilih ke kancah road race atau balap motor aspal. 

Terlebih sekarang sudah banyaknya dibuka kelas untuk pembalap di bawah usia 12 tahun. 

"Event motocross sekarang sedang kurang bergairah karena kurang sponsor juga, jadi hanya senior-senior saja yang masih ikut serius," kata Farhan Hendro, crosser nasional memberikan pendapat.

Lalu juga banyak crosser-crosser yang hijrah kompetisi karena alasan penjenjangan. 

(Baca Juga: Danilo Petrucci Tuntut Ducati Melakukan Sesuatu Demi Pertarungan Dengan Maverick Vinales)

(Baca Juga: Enggak Terima Perkataan Bos Yamaha Soal Pensiun, Begini Komentar Ayah Valentino Rossi)

Misalnya Dheyo Wahyu yang merupakan juara nasional Kejurnas Motocross 85 cc 2017. 

Kini ia berkompetisi road race di ajang Thailand Talent Cup (TTC) di bawah naungan Astra Honda Racing Team (AHRT). 

"Soalnya kalau mau sukses dan terus di balap, ya harus ke road race karena jelas penjenjangannya. Di motocross masih stuck di Kejurnas," tutur Dheyo. 

Hal ini juga sangat dipahami para pembalap senior seperti kakak-beradik Irwan Ardiansyah dan Hendriansyah

AHRT
Dheyo Wahyu saat sukses menang di ajang Thailand Talent Cup

Keduanya kini sama-sama fokus untuk membuka sekolah balap motocross dan road race.

Bahkan, anak mereka pun sudah diajari balap di usia sangat dini. 

"Motocross bisa jadi langkah awal, soalnya enggak harus susah balapan di sirkuit aspal. Di D.I.Yogyakarta itu jauh," kata Hendriansyah. 

"Jadi sebagai awal itu ditempa di motocross sampai sudah matang dalam berkompetisi, nanti dipindah ke road race untuk penjenjangan," sambungnya.

(Baca Juga: Mobil Keluarga Untuk Balap Reli? Ini Alasan MMKSI Terjunkan Mitsubishi Xpander)

(Baca Juga: Bahaya! Bos Yamaha MotoGP Ungkap Tanda Seakan Valentino Rossi Harus Mudur)

Cara yang disampaikan Hendriansyah ini terbukti pada Dheyo yang juga sukses di TTC. 

Sebelum Dheyo, sudah ada Irfan Ardiansyah, Rheza Danica, dan Yassiin Somma yang sukses di road race dengan mengawali karier di motocross. 

Ada juga yang pernah menjajal road race, tetapi hati dan passion tetap di motocross. 

Seperti Farhan Hendro. "Sudah terlanjur cinta juga (sama motocross), walaupun bokap gue (Asep Hendro) terkenal karena road race 2-tak kan dulu," ujar Farhan. 

(Baca Juga: Bos Tim Petronas Yamaha Beberkan Kunci Kesuksesan Fabio Quartararo Tampil Moncer)

Jadi semisal ada penjenjangan yang jelas dan bisa dibawa ke kancah Internasional, bisa jadi Kejurnas Motocross akan ramai. 

Terlebih Indonesia sudah cukup terpandang karena sudah 3 tahun menggelar MXGP

Jadi bisa saja dibukakan jalan agar crosser Indonesia bisa berlomba di ajang Internasional secara reguler setiap tahunnya.