(Baca Juga: Bos Suzuki Mengatakan Timnya Siap Geser Yamaha dari Posisi Tiga Besar)
Dengan motor yang harganya lebih murah dari motor rekan setimnya itu, batas rpm mesin Quartararo lebih rendah 500-1.000 rpm.
Begitu juga dengan suspensi, baik depan dan belakang serta aero-fairing.
Namun, seperti dikatakan Lin Jarvis usai MotoGP Belanda, bahwa motor Quartararo sudah mengalami upgrade beberapa part.
Anehnya ketika diupgrade mendekati spek full YZR-M1 pabrikan, justru bos tim Petronas Yamaha SRT yang menjadi khawatir.
"Apa yang telah dilakukan Fabio sejauh ini adalah sesuatu di luar imajinasi semua orang, terutama tim," kata Dato Razlan Razali selaku bos Petronas Yamaha SRT.
(Baca Juga: Tak Terprediksi! Ini Dia 5 Fakta Menarik yang Ada di F1 Jerman 2019)
"Saya tidak ingin mengubah apa yang dinikmati Fabio saat ini. Satu hal yang saya tahu dari Diego (Gubellini), kepala mekaniknya, adalah bahwa Fabio hanya harus menyesuaikan gayanya dengan motor dengan perubahan minimal," tambahnya.
"Itu juga mengapa saya mempertanyakan mengapa pembalap pabrikan tidak bisa melakukannya? Spesifikasi motor Fabio lebih rendah dari Frankie (Morbidelli) dan [tim] pabrikan."
"Saya pikir Fabio pantas untuk memakai motor factory tahun depan, dan saya tidak bisa membayangkan seperti apa dia nantinya jika dia menggunakan motor factory," tutup Razlan.
Tetapi pastinya, dengan dua motor spek pabrikan, tim Petronas Yamaha SRT harus mengeluarkan dana yang lebih besar lagi.
Itu lantaran harga motor pasti jauh lebih mahal dan juga perlu mempekerjakan teknisi lebih bagus lagi.