(Baca Juga: Gaji Marc Marquez Kalahkan Valentino Rossi, Ini Dia Daftar Gaji Pembalap MotoGP 2019)
"Aku bilang padanya oke-oke saja jika Indonesia ingin jadi tuan rumah, atau kami sudah punya Thailand. Dia juga bilang soal Vietnam," sambung Razali.
Razali menerima sih hadirnya Indonesia yang bakal jadi tuan rumah MotoGP.
Tapi Razali tidak mau hadirnya Indonesia mengubah posisi nyaman yang dipegang Malaysia.
Razali menilai bahwa balapan di Asia Tenggara harus diatur jadwalnya, seperti halnya Thailand diadakan tidak berdekatan dengan Malaysia.
(Baca Juga: Tito Rabat Bertahan di MotoGP dan Bakal Pakai Motor Terbaru, Bukan Motor Ducati?)
Begitu juga Indonesia nantinya karena hal ini akan berpengaruh ke jumlah penonton yang akan datang.
Selain itu, Razali tetap ingin Malaysia jadi seri akhir yang tetap diadakan sebelum seri penutup di Valencia.
"Bagiku, tidak masalah asal kami tetap jadi balapan nomor 2 dari belakang," tegas Razali yang juga bos dari tim Petronas Yamaha SRT ini.
"Kami tetap ingin itu karena aku menjaga fans asal Malaysia. Mereka tetap bisa pergi ke Thailand, Indonesia, atau ke Vietnam, atau mana saja tapi jangan bilang malah tidak menonton di Malaysia," tegas Razali.