Biaya MXGP Jakarta Jauh Lebih Murah Daripada Pengadaan Lem Aibon RAPBD DKI?

Didit Abdillah - Kamis, 31 Oktober 2019 | 17:00 WIB

MXGP Jakarta akan digelar pada musim 2020 (Didit Abdillah - )

OtoRace.id - Tahun 2020, DKI Jakarta akan menggelar dua ajang balap bertaraf dunia, Formula E dan juga MXGP. 

Untuk Formula E yang masih pertama kali digelar, butuh sedikitnya dana sebesar Rp 600 miliar. 

Mulai dari tanda jadi, pembangunan sirkuit, sampai biaya promosi. 

Namun bagi MXGP yang sudah digelar sejak 2017 di Indonesia, biaya yang digunakan untuk MXGP Jakarta tidak akan mencapai Rp 80 miliar.

(Baca Juga: Takaaki Nakagami Berpeluang Datang ke MotoGP Malaysia, Loh Johann Zarco Gimana?)

Biaya sebesar Rp 25 miliar untuk tanda jadi digelar MXGP di sebuah kota atau mendapatkan spot kalender.

Lalu sekitar Rp 25 miliar lagi untuk penamaan seri. Semisal menggunakan nama MXGP Indonesia akan lebih murah, tetapi jika menggunakan nama kota seperti MXGP Palembang, akan lebih mahal. 

Belum ditambah logistik 'sirkus' MXGP masuk ke Indonesia, diperkirakan bisa menelan biaya sekitar Rp 8-10 miliar, tergantung kurs US Dollar saat itu. 

"Di Palembang ini karena kota baru dan butuh tanda jadi untuk kotanya saja, sekitar Rp 25 miliar," kata Sadikin Aksa, Ketua IMI Pusat saat ditemui di MXGP Palembang awal Juli lalu. 

(Baca Juga: Begini Pengereman dan Deselerasi Motor MotoGP di MotoGP Malaysia)

(Baca Juga: 4 Pembalap Indonesia Lolos Seleksi Asia Talent Cup 2019, Salah Satunya Aldi Satya Mahendra Adik Galang Hendra)

"Pembangunan sirkuit tidak begitu besar karena lahan yang dimiliki ini punya Pemda Sumsel. Tinggal peralatan untuk membangunnya saja," Sadikin Aksa menambahkan. 

Jika dihitung tanda jadi kepada Youthstream, pembangunan sirkuit, dan biaya tambahan lainnya, hanya berkisar Rp 60 miliar. 

Jadi MXGP Semarang, MXGP Palembang, dan MXGP Pangkalpinang yang sudah digelar di indonesia, biayanya tidak akan lebih dari Rp 70 miliar

Terlebih sirkuit MXGP Jakarta untuk musim balap 2020 akan dibangun pada pertengahan November mendatang. 

Tanah yang merupakan milik Pemda DKI Jakarta di Ancol, Jakut. Juga tanda jadi yang sudah dibayarkan, sehingga bisa masuk kalender MXGP 2020. 

(Baca Juga: Terungkap Kalau di Sirkuit Sepang Pengereman Motor MotoGP Lebih Ekstrem Ketimbang Mobil F1)

Dana sebesar itu jauh lebih kecil dibandingkan dana sebesar Rp 82,8 miliar di dalam Rencana Anggara Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPD) DKI Jakarta cukup menyita perhatian. 

Terlebih dana sebesar itu hanya untuk pengadaan lem Aibon di semua sekolah yang ada di DKI Jakarta. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Ini alasannya mengapa Aleix Espargaro start di depan Rossi di MotoGP Jepang walaupun keduanya memiliki catatan waktu yang sama pada saat sesi kualifikasi 2 (Q2) . Berita selengkapnya klik otorace.id (klik link di bio) - #motogp #worldchampion #valentinorossi #vr46 #rossifumi #marcmarquez #marcmarquez93 #jorgelorenzo #jorgelorenzo99 #andreadovizioso #desmodovi #alexrins #rins42 #yamaha #honda #suzuki #monsterenergy #redbull #oneheart #semakindidepan #missionwinnow #danilopetrucci #danipedrosa #pedrosa #moto2

A post shared by Otorace.id (@otorace.id) on