OtoRace.id - Musim 2019 belum berakhir, para tim F1 sudah menghitung dana yang mereka butuhkan untuk musim 2020.
Jelas saja, dana tersebut untuk melakukan riset mobil dan mengontrak pembalap untuk semusim.
Sehingga mereka harus mencari dana dari sponsor mereka lebih dini agar lebih matang pada awal 2020 di bulan Maret.
Namun, tahun depan adalah biaya paling besar yang pernah dihitung oleh manajemen tim F1.
(Baca Juga: Pertama Digelar, Honda Dream Cup Samarinda 2019 Diikuti 127 Starter)
Aston Martin Red Bull Racing menjadi tim yang sudah membuka anggaran dana yang mereka butuhkan di musim depan.
Dana sebesar 175 juta US Dollar atau sekitar Rp 2,43 triliun akan mereka gunakan di musim depan.
"Dana itu untuk riset mobil, kami akan meriset dua tipe mobil Pertama mobil untuk 2020 dan mobil untuk 2021," tutur Christian Horner, Pimpinan Aston Martin Red Bull Racing.
"Mobil 2021 akan benar-benar baru, itu yang membuat kami harus bekerja ekstra keras," tambahnya.
(Baca Juga: Bos Aprilia Akan Ubah Konfigurasi Mesin Motor RS-GP Pada MotoGP 2020)
(Baca Juga: Test Rider Ducati Ungkap Desmosedici GP20 Dibuat Untuk Kalahkan Marc Marquez)
"Mulai dari mengembangkan mobil 2020 dan melanjutkan riset untuk 2021. Jelas lonjakkan dana akan sangat tinggi," lanjut Christian Horner dikutip dari GP Fans.
Meski Libery Media selaku promotor F1 mengatakan kalau mobil 2021 akan lebih mudah biaya riset, jelas tidak akan sepenuhnya begitu.
Bagi mobil yang sepenuhnya baru, akan butuh dana yang besar untuk memulainya.
Yang lebih murah adalah biaya pengembangan teknologi dari mobil tersebut.
(Baca Juga: Bukan Ducati, Yamaha Bakal Jadi Penghalang Marc Marquez di MotoGP 2020)
Jadi para manajemen F1 bisa bernafas lebih lega dalam hal keuangan pada tahun 2022 dan seterusnya.