OtoRace.id - Brad Binder memulai debutnya sebagai pembalap bersama tim KTM MotoGP pada tes di Valencia.
Brad Binder punya kesan dan perasaan yang luar biasa soal motor prototipe MotoGP yang jauh lebih buas dari motor Moto2 yang dipakainya sebelumnya.
Sebagai rookie, Brad Binder cukup banyak dikasih bantuan oleh KTM.
Pertama, Brad Binder diberi kesempatan mempelajari data rekannya, Pol Espargaro.
(Baca Juga: Wow! Jorge Lorenzo Sudah Tiba di Bali, Ketemuan dengan Nikita Mirzani Loh)
"Aku tidak bisa mengejarnya di trek karena dia terlalu cepat dibandingkanku sekarang," kata Binder dilansir OtoRace.id dari Paddock-GP.com.
"Yang hebat bagiku adalah bagaimana Pol mengatur menikung sangat keras, dia selalu berada di bawah. Itu jelas-jelas gila. Nantinya, aku akan bisa juga, itu tujuanku, semakin banyak trik yang kubisa, semakin percaya diriku tambah," tegasnya.
Selain dari Pol, Binder bahagia bisa berguru langsung dengan legenda MotoGP, test rider KTM, Dani Pedrosa.
Bahkan, Binder meminta langsung Dani menolongnya.
(Baca Juga: Johann Zarco ke Avintia, Andrea Dovizioso dan Jack Miller Sambut Gembira)
Bahkan, Binder melaju di belakang Dani untuk mempelajari gaya balapnya.
"Di hari kedua, aku benar-benar kehilangan diriku. Lalu aku meminta tolong Dani Pedrosa. Dia setuju membimbingku di trek selama beberapa lap," sambungnya.
"Dia sangat senang membantuku. Aku beruntung didukung penuh di KTM. Aku meraih waktu terbaikku di hari Rabu dengannya. Di belakangnya, aku melihat apa yang harus kutangkap seperti memancing. Aku melihat cepatnya di melewati tikungan dan seberapa cepat dia mengangkat motornya," imbuhnya.
(Baca Juga: Ada Apa Cal Crutchlow Kecewa Dengan Honda, Sampai Bawa-bawa Adik Marc Marquez Segala)
"Aku masih mengerem telat, jadi aku balik terlambat dan melewatkan tikungan lalu jatuh di tanah," jelasnya.
Binder cukup percaya diri dengan perkembangan yang dibuatnya.
Pembalap asal Afrika Selatan ini mengaku energinya banyak terkuras.
"Sejauh ini, aku masih belum akan mengubah latihan fisikku. Yang paling berbeda antara Moto2 dan MotoGP adalah bagian lengan, yang mana sangat berat. Tangan juga sangat ditekan, tapi sesergera mungkin aku semakin percaya diri dan akrab dengan motornya," tuntasnya.