OtoRace.id - Masuknya Alex Marquez ke dalam skuad tim Repsol Honda untuk MotoGP 2020 memang sedikit mengejutkan.
Pasalnya, Honda memiliki banyak kandidat pembalap bagus untuk dijadikan rekan setim Marc Marquez di tahun depan.
Sebut saja Cal Crutchlow, Takaaki Nakagami dan juga Johann Zarco yang setidaknya sudah terbiasa dengan Honda RC213V.
Sedangkan Alex Marquez, baru saja perpanjang kontrak dengan Marc VDS di ajang Moto2 2020.
(Baca Juga: Makin Terkenal di MotoGP, Fabio Quartararo Mengaku Tak Ingin Terlena)
Namun begitu, Honda Racing Corporation dan tim Repsol Honda akhirnya justru memberikan kesempatan kepada adik kandung Marc Marquez itu untuk menjadi rekan setim Sang Kakak.
Tetapi terungkap kalau ternyata awalnya Repsol Honda justru bukan memilih Alex.
Bukan memilih Alex, Repsol Honda juga tak memilih Zarco, melainkan Takaaki Nakagami untuk menjadi pembalapnya.
Hal ini, bisa saja terjadi apalagi sudah lama Honda tidak memiliki pembalap utama asal Jepang di tim pabrikan.
Terakhir, di 2002 melalui Tohru Ukawa yang menjadi rekan setim Valentino Rossi dengan menunggangi RC211V.
(Baca Juga: Hasil Race 1 UB150 ARRC Thailand: Bermain Cerdas, Wahyu Aji Trilaksana Podium Kedua!)
(Baca Juga: Ternyata Begini Loh Uniknya Cara Kerja Rem 'Skutik' di Motor WSBK)
Bahkan, di bulan Juni lalu pun Marc Marquez sempat menilai kalau Takaaki Nakagami sudah cocok untuk menjadi pembalap tim pabrikan Honda.
"Nakagami sudah menunjukkan kemajuan yang sangat baik. Dia siap untuk menunggangi motor pabrikan di tim Honda," kata Marquez dikutip OtoRace.id dari Motorsport-Total.
Hal ini, diperkuat lagi oleh komentar Lucio Cecchinello selaku bos tim LCR Honda selaku tim satelit Honda di MotoGP, tempat Nakagami membalap.
"Pada awalnya, mereka (HRC) berpikir menempatkan Alex berduet dengan Crutchlow, tapi kemudian mereka memutuskan membatalkannya," ungkap Cecchinello dilansir dari Paddock-GP.com.
"Kami senang masih akan balapan dengan Crutchlow dan Nakagami, sponsor kami mendukung penuh, bagi kami mengubah susunan pembalap bisa justru bisa jadi masalah, terutama dengan pembalap debutan," pungkasnya.
(Baca Juga: Sudah Jadi Juara, Lewis Hamilton Lakukan Eksperimen di 2 Balapan Terakhir F1 2019)