(Baca Juga: Belum Mulai Musim 2020, Valentino Rossi Sudah Puji Kepala Mekanik Barunya)
Bahkan dibilang seperti itu pun Marc Marquez setuju, "Saya punya strategi terbaik," aku The Baby Alien.
"Tidak, tim saya memiliki strategi terbaik," tambah Marquez dengan cepat.
Namun, ada juga pembalap yang justru menilai ahli strategi terbaik adalah Andrea Dovizioso.
Ya, Danilo Petrucci dan Maverick Vinales menilai Dovi yang terbaik, mungkin lantaran Dovi mampu mengalahkan Marquez di MotoGP Qatar dan juga di MotoGP Austria dengan serangan di tikungan terakhir.
Namun, tidak hanya sampai situ saja, sebab Jorge Lorenzo juga punya opini berbeda dari para pembalap yang sudah disebut di atas tadi.
(Baca Juga: Resmi! Galang Hendra Naik kelas ke WSSP600 Tahun Depan Dengan Support Pabrikan)
Lorenzo yang pensiun dari MotoGP, justru menilai Valentino Rossi adalah pembalap cerdas.
"Pembalap yang selalu segar ketika balap dan yang mampu membuat keputusan paling cerdas, kemungkinan adalah Valentino (Rossi)," jelasnya.
Bahkan, Brad Binder dan Joan Mir juga sependapat dengan Lorenzo kalau Rossi adalah ahli strategi terbaik.
Eits, ternyata ada juga pendapat dari Pol Espargaro yang terkesan memilih dengan gaya diplomatis.
"Valentino Rossi di kondisi kering, Marc Marquez di kondisi basah," jelas pembalap Red Bull KTM Factory Racing itu.
Manariknya, Valentino Rossi justru malah menilai Marquez sebagai ahli strategi terbaik di MotoGP.
(Baca Juga: 'Come Back' Valentino Rossi di MotoGP Jerman 2010 Dalam Kondisi Cedera Patah Kaki)