(Baca Juga: Jorge Lorenzo Benarkan Kabar Soal Test Rider MotoGP)
"Saya ingin memiliki Lorenzo sebagai (pembalap) penguji karena dia adalah pembalap yang sangat cepat dan dapat membantu kami," jelas Valentino Rossi dikutip OtoRace.id dari Marca.com.
Tetapi mungkin rasanya tidak hanya itu saja yang bisa didapat atau diinginkan Rossi dari Lorenzo jika memang menjadi pembalap tes Yamaha.
Dalam dua tahun terakhir, Lorenzo juga sudah memakai dua merek motor yang menjadi lawan berat Yamaha yaitu Ducati dan Honda.
Dengan begitu, Lorenzo setidaknya bisa memahami apa kelebihan yang ada di dua motor berbeda tersebut dan tidak dimiliki oleh Yamaha.
Sehingga, saran dan masukan Lorenzo pun berguna untuk pengembangan M1.
(Baca Juga: Maverick Vinales Ubah Gaya Balap Untuk Kejar Juara Dunia MotoGP 2020)
Namun kini kabar Lorenzo menjadi test rider Yamaha pun seoalah menjadi simpang siur alias bikin bingung.
Pasalnya, menurut Lin Jarvis Yamaha memutuskan untuk tetap menggunakan metode lama dalam urusan pengembangan motor yaitu tetap menggunakan dua pembalap tes asal Jepang yaitu Katsuyuki Nakasuaga dan Kohta Nozane.
Hal ini juga yang membuat jasa Jonas Folger yang tahun lalu menjadi pembalap tes Yamaha di Eropa tak lagi dipakai.
"Tahun depan (2020) adalah musim yang penting bagi kami, namun dalam beberapa tahun terakhir, kami menggunakan pembalap Eropa yang punya metode tes berbeda dari yang dilakukan di Jepang," kata Lin Jarvis dikutip dari Crash.Net.
"Kami akan menggunakan cara lama, yaitu menggunakan pembalap Jepang dan juga tim Yamaha dari sana yang akan memberikan masukan bagi kami dan motor baru," ucap managing director Yamaha MotoGP itu.