OtoRace.id - Santi Hernandez merupakan crew chief Marc Marquez sejak The Baby Alien terjun di kancah World GP alias MotoGP.
Setidaknya sudah 8 gelar juara dunia yang digapai oleh Santi Hernandez dengan Marc Marquez sejauh ini.
Sebagai kepala kru, Hernandez mengungkap apa kelebihan pembalap yang ditangani sejak masih remaja tersebut.
Menurut Santi Hernandez, Marc Marquez punya kelebihan dibagian pengereman dan ini yang menyebabkan juara dunia 8 kali itu lebih memilih ban kompon keras untuk di bagian depan.
(Baca Juga: Loris Capirossi: Jatuhnya Johann Zarco di Sepang dan Valencia Jadi penyebab Gagalnya Dikontrak Honda)
"Selalu memakai kompon keras di depan karena itu adalah bagian di mana paling banyak pengorbanan. Titik kuatnya adalah pengereman di curb dan itu perlu konservasi," ucap Hernandez dilansir OtoRace.id dari Motosan.es.
Namun tentunya tidak hanya itu saja yang diungkap pria yang identik dengan brewok tebal ini dari Marquez.
Dirinya pun punya pengalaman pahit ketika bersama Marquez saat menjalani musim Moto2 di 2011.
Saat berlaga di Moto2 Malaysia, kakak Alex Marquez itu mengalami high side crash dan terlempar sangat tinggi dari motornya hingga menghantam aspal dengan kepalanya, sangat keras.
(Baca Juga: Cal Crutchlow Sindir Sam Lowes Tidak Akan Bisa Kembali ke MotoGP)
"Momen saya yang paling rumit adalah pada 2011 ketika Marc jatuh di Sepang, yang memiliki masalah penglihatan," jelas Santi Hernandez.
Marc Marquez ketika itu dinyatakan mengalami cedera kepala yang menganggu penglihatannya dan tidak bisa melihat dengan normal.
Marquez mendatangi beberapa dokter untuk menyembuhkan masalah matanya.
Untungnya, ada klinik rumah sakit di Barcelona yang berhasil mengoperasi Marquez.
Akhirnya selama 5 bulan masa penyembuhan, Marquez pun mulai membaik.
(Baca Juga: Siapa yang Bisa Hentikan Marc Marquez? Ini Pendapat Loris Capirossi)
Namun sebelum itu, Marcquez pun meminta Hernandez dan Emilio Alzamora selaku manajernya untuk berkumpul.
"Dia membawa Emilio dan saya bersama selama musim dingin karena dia tidak tahu bagaimana situasi akan berakhir dan dia bahkan mengusulkan untuk menemukan tim lain," ungkap Santi sapaan akrabnya.
"Itu adalah tugas karena kami tidak tahu bagaimana itu akan berakhir tetapi kami memutuskan untuk tetap bersama," ucapnya.
Namun takdir berkata lain untuk Marquez, dirinya pun berhasil menjadi juara dunia Moto2 dan di tahun berikutnya mampu datang ke MotoGP dan tampil sebagai juara dunia MotoGP.
Tetapi sebagai crew chief, Santi Hernadez mengakui kalau pekerjaannya terkadang membuat dirinya merasa bertanggung jawab karena setiap keputusannya dapat menyebabkan jatuh dan masalah bagi sang pembalap.
(Baca Juga: Valentino Rossi dan Marc Marquez Sepakat, Jika Ikut Reli Dakar Tak Mau Pakai Motor Karena Hal Ini)