OtoRace.id - Hari ini 7 April menjadi hari yang bersejarah bagi penggemar MotoGP di Indonesia.
Tepat 24 tahun lalu, 7 April 1996 pertama kalinya MotoGP yang saat itu GP500 digelar di Indonesia.
Sirkuit Sentul yang baru dibuka dua tahun langsung menggelar GP500 saat era Mick Doohan, Alex Criville, dan Kevin Schwantz berlomba di sana.
Mick Doohan yang saat itu sedang digilai menjadi pemenang di sana dan membuat sirkuit Sentul bergemuruh.
Baca Juga: Baca Juga: Suzuki Jimny JB33 Persiapan Kaki-kaki Untuk AXCR 2020 di Libur Panjang Musim Balap
Di kelas paling kecil, GP125, Valentino Rossi menjalani musim debutnya. GP Indonesia saat itu menjadi balapan keduanya di kancah dunia.
Hasilnya tidak begitu bagus, Valentino Rossi remaja menempati posisi 11 kala itu dan kemenangan diambil alih oleh Masaki Tokudome.
Nama Valentino Rossi saat itu belum terlalu tersohor, ia hanya dipandang sebagai pembalap baru yang awal musimnya kurang begitu baik.
Di luar segi kompetisi, saat itu Indonesia harus membayar izin untuk mengadakan MotoGP Indonesia dengan harus merogoh kocek 2 juta Dollar Amerika Serikat.
Baca Juga: Belum Resmi Setim, Maverick Vinales Sudah Puji Fabio Quartararo
Baca Juga: Jeda Panjang Musim Balap, Apakah Yamaha Akan Memberi Insentif Kepada Tim?
Tentunya di tahun 1996 2 juta Dollar AS nilai yang sangat besar dan setara dengan Rp 4,6 Milyar, saat itu kurs Rp 2.300.
Bandingkan dengan rencana tahun 2021, Indonesia akan adakan MotoGP Indonesia yang mengambil lokasi Sirkuit jalan raya Mandalika.
Biaya yang harus dirogoh dari kocek untuk memperoleh izin dari Dorna adalah berkisar 8 juta Euro atau setara dengan Rp 143,8 Miliar jika kursnya Rp 17.973 untuk 1 Euro.
Kalau dikonversi ke Dollar AS maka nantinya Indonesia harus menyiapkan 8,6 juta Dollar.
Jadi ada kenaikan harga izin untuk bikin balapan yang paling akbar dimuka bumi ini dari 2 juta Dollar AS pada tahun 1996 menjadi 8 juta Dollar AS untuk tahun 2021.
Semoga saja MotoGP Indonesia tetap bisa berlangsung di tahun 2021 mendatang.