OtoRace.id - Nah loh! Toni Elias yang mantan pembalap MotoGP ini bilang kalau dirinya tidak dimaafkan Valentino Rossi hingga saat ini.
Apakah Valentino Rossi tipe seorang pendendam?
Nanti dulu, jangan langsung ambil kesimpulan, mungkin bisa baca dulu penjelasan dari Toni Elias yang OtoRace.id lansir dari Marca.com hasil wawancara dengan DANZ.
Masalah antara Toni Elias dengan Valentino Rossi dimulai dari pertarungan mereka di sirkuit Estoril, Portugal 2006.
Baca Juga: Awal Kehadiran Jorge Lorenzo di Yamaha Tidak Diharapkan Valentino Rossi
"Ketika saya bertemu Valentino, di Austin (MotoGP Amerika Serikat) bahwa saya melihatnya setiap tahun, saya dapat melihat bahwa dia masih menyimpannya di dalam hatinya, dia belum memaafkan saya," ucap Elias yang kini masih membalap di ajang MotoAmerica.
Ketika di tahun 2006, Elias mampu finish sangat tipis di depan Rossi dengan selisih waktu 0,002 detik saja, sehingga membutuhkan foto finish untuk menentukan pemenangnya.
Beruntung bagi Elias dengan kemenangan pertamanya di ajang MotoGP ini, tetapi buruk bagi Rossi yang ketika itu bersaing dengan Nicky Hayden untuk memperebutkan gelar juara dunia.
Pasalnya dengan hanya menempati posisi 2, Rossi pun hanya memperoleh 20 poin atau kehilangan 5 poin penting (jika berhasil juara 1).
Baca Juga: Momen Pertama Valentino Rossi Melihat Yamaha YZR-M1: Motornya Berantakan!
Apalagi di seri selanjutnya yang merupakan seri terakhir di tahun itu (MotoGP Valencia), Valentino Rossi terjatuh dan finish di posisi 13.
Akhirnya, Ia harus merelakan Hayden sebagai juara dunia MotoGP 2006 yang saat itu hanya finish di posisi 3 di sirkuit Ricardo Tormo, Valencia.
Total poin antara Hayden dan Rossi yang menjadi runner up pun hanya selisih 5 poin saja.
Mungkin, cerita akan berbeda jika di seri sebelumnya Rossi mampu menang atas Toni Elias.
Meski memiliki poin sama pun (252), jumlah kemenangan yang dimiliki Rossi (5) bisa membuatnya meraih gelar juara dunia ketimbang jumlah kemenangan Hayden (2).
Baca Juga: Pembalap Yang Paling Diimpikan Valentino Rossi Jadi Rivalnya
Tapi kenyataaannya, Hayden mengumpulkan 252 poin dan Rossi 247 poin.
"Itu mengerikan, itu saja, sepertinya sudah berakhir, sudah waktunya untuk berteman, tapi itu tidak mungkin, itu sangat kompetitif bahwa itu berhasil, tidak akan pernah (Rossi) memaafkan saya," jelas pembalap Spanyol yang saat di 2006 itu bergabung dengan tim satelit Honda (Fortuna Honda).
Apalagi di saat itu, bagi Elias sangat sulit bagi pembalap tim satelit bisa menang di MotoGP dan menang atas tim pabrikan.
Namun begitu, Toni Elias pun menganggap Valentino Rossi sebagai pembalap terbaik sepanjang masa hingga saat ini, karena untuk saat sekarang, juga ada Marc Marquez yang terbaik saat ini.