OtoRace.id - Perpindahan Valentino Rossi dari Honda ke Yamaha pada tahun 2004 memang menjadi headline surat kabar di mana-mana.
Hal ini karena Valentino Rossi besar di MotoGP karena Honda sejak 2000-2003.
Bahkan ia menjadi juara dunia di GP500 pada tahun 2001 dan di era pertama MotoGP dengan Honda RC211V pada 2002 dan 2003.
Tiga gelar juara dunia beruntun tak membuat Valentino Rossi betah di Honda lantaran aspirasinya mengenai motor selalu tak didengar oleh mekanik Honda saat itu.
Baca Juga: Selamat! A.M Fadly Raih Penghargaan Pembalap Motor Terbaik OTOMOTIF Award 2020
Hati yang 'gerah' membuatnya tertarik dengan ajakan untuk hijrah ke Yamaha.
Setelah menandatangani kontrak, ia melihat langsung Yamaha YZR-M1 milik Alex Baros, kesan pertamanya mencengangkan.
"Motornya berantakan, kabel tidak diatur dengan rapi, bentuk yang distribusi bobotnya tidak sesuai, bukan motor yang layak menang," kata Rossi dalam buku otobiografinya "What If I Never Tried It".
"Tapi satu hal yang menjadi menarik adalah speedometernya yang digital. Hanya Yamaha yang menggunakannya saat itu. Pabrikan seperti Honda, Kawasaki, dan Suzuki masih menggunakan analog," lanjutnya.
Baca Juga: Pandemi Virus Corona, Bos tim Ducati Sarankan MotoGP Berhemat Soal Biaya Balapan
Baca Juga: Aleix Espargaro Ungkap Nyaris Gabung Tim Pabrikan Ducati di MotoGP 2015
Saat The Doctor tertarik dengan speedometernya, Lin Jarvis yang saat itu sudah di Yamaha pun melontarkan gurauan.
"Kalau kau hanya suka dengan speedometernya, maka kami bisa pasang yang lebih besar dan juga kamu pasang DVD untuk kau tonton sambil balapan," selorohnya.
Semua orang yang berada di paddock itu tertawa, sebuah nuansa kekeluargaan yang santai yang diimpikan Rossi.
Hal ini karena ia tidak mendapatkannya di Repsol Honda yang sangat kaku, sehingga tidak terasa seperti keluarga.
Suasanya yang santai itu lah yang juga membuatnya tertarik pindah ke Yamaha.
Walaupun ia harus menghabiskan waktu untuk terus melakukan tes di Jepang dan Italia selama jeda musim dingin, sehingga tidak bisa liburan.
Hasilnya, Yamaha dan Rossi menjadi juara dunia MotoGP 2004,2005, 2008, 2009.