Mercedes Tolak Keras Wacana 'Reverse Grid' di F1, Katanya Tidak Masuk Akal

Didit Abdillah - Kamis, 4 Juni 2020 | 19:00 WIB

Mercedes menganggap wacana reverse grid di F1 itu tidak masuk akal (Didit Abdillah - )

OtoRace.id - Formula One (F1) resmi mengeluarkan kalender untuk menjalani musim 2020. 

Sebanyak 8 seri akan membuka F1 tahun ini dan semuanya akan berpusat di Eropa untuk sementara. 

Beberapa negara pun menggelar double header atau dua seri pada dua pekan beruntun di satu sirkuit, yaitu Austria (Red Bull Ring) dan Inggris (Silverstone). 

Banyak pihak yang menilai kalau ini saatnya bagi F1 untuk menjajal aturan reverse grid atau membalik posisi start dari hasil lomba sebelumnya. 

Baca Juga: Valentino Rossi Ungkap Kemenangan Paling Berkesan Selama Berkarier di MotoGP

Hal ini diberlakukan di F2, jadi 8 besar di hasil balapan pertama akan diubah posisi startnya di balapan kedua. 

Misalnya jika dia finish posisi pertama, maka akan start dari posisi 8, finish 2 start di posisi 7, lalu posisi 8, start di posisi 1, dan seterusnya. itu lah reverse grid

Mercedes AMG Petronas menjadi salah satu tim yang menolak keras usul tersebut. 

"F1 adalah balapan yang selalu menanamkan ideologi 'yang cepat, dia yang menang' sejak dahulu kala," kata Toto Wolff, Pimpinan Mercedes AMG Petronas. 

Baca Juga: Dibuang Ducati, Danilo Petrucci Tetap Ingin Berikan yang Terbaik di MotoGP 2020

Baca Juga: ISSOM 2020 Akan Dimulai Kalau PSBB Bogor Sudah Selesai, Kapan?

"Sehingga tidak ada alasan jika dia menang hanya karena pole position setelah mendapatkan posisi 8 di balapan sebelumnya," sambungnya dilansir dari Motorsport.com. 

"Ini adalah pola yang terus kita lakukan, lagipula jumlah grid di F1 hanya 20, tidak seperti balap turing yang bisa mencapai 40 starter satu kal balapan," tambah Toto Wolff. 

Beberapa tim yang setuju untuk melakukan reverse grid ini adalah Red Bull Racing dan McLaren F1 Team. Sisanya bersuara netral. 

Baca Juga: Sssstt... Diam-diam Pembalap Moto2 Ini Sudah Direkrut Pramac Racing