Baca Juga: Soal Kontrak, Yamaha Tak Menghormati Valentino Rossi Lagi?
Sedangkan untuk Dani Pedrosa, setidaknya ilmu yang dimiliki pembalap Spanyol itu bisa berguna untuk membangun motor KTM yang justru nantinya menjadi lawan berat Honda.
Lalu, sekarang ini, makin kontroversial lagi dengan keinginan Honda merekrut Pol Espargaro.
Apalagi dengan tidak memberikan kesempatan lebih kepada Alex Marquez untuk membuktikan bahwa adik Marc Marquez itu bisa kompetitif.
"Saya pikir menandatangani pemula tidak masalah, apakah dia seorang Marquez atau tidak. Hanya satu tahun dan kemudian menggantinya tanpa melihat penampilannya, itu agak aneh," beber Livio Suppo.
Baca Juga: Mantan Bos Tim Repsol Honda Heran Alex Marquez Cuma Dikontrak Setahun
"Saya sangat menghormati apa yang telah dilakukan Ducati sejauh ini, dan lebih sedikit untuk apa yang telah dilakukan Honda," ucap pria asal Italia ini yang juga pernah menjabat sebagai tim manajer Ducati Corse hingga 2009.
Bahkan Suppo punya pendapat kalau direkrutnya Alex Marquez ke Repsol Honda ini bukan hanya untuk sekadar menyelesaikan masalah yang ditinggalkan Jorge Lorenzo.
Ya, Lorenzo memutuskan untuk pensiun sebagai pembalap reguler MotoGP dan menyisakan satu tahun masa kontraknya.
"Jika pada waktu itu mereka tidak percaya pada Alex Marquez, Zarco (Johann Zarco; red) tidak memiliki tim, dan jika Anda memerlukan seorang pembalap untuk menyelesaikan masalah Jorge hanya satu tahun, Anda dapat menandatangani Zarco selama setahun dan melihat apa yang terjadi," jelasnya.
"Saya pikir Zarco akan menerima kontrak satu tahun, dan Alex sudah memiliki kontrak di Moto2, jadi dia tidak sangat membutuhkan motor," pungkas Suppo.
Baca Juga: Mick Doohan: Aneh Jika Alex Marquez Digantikan Pol Espargaro di MotoGP 2021
Lihat postingan ini di Instagram