OtoRace.id - Saat sedang berkunjung ke Sentul, Bogor, OtoRace menyempatkan untuk berkunjung ke rumah legenda balap Indonesia, M. Fadli Imammudin.
Saat tiba di rumah M. Fadli Imammudin, kita langsung disuguhkan oleh koleksi motor dari Ayah Muhammad Ali itu.
Ada Honda Scoopy, Kawasaki KLX 250, Vespa PTS, dan Lenka ATV yang memenuhi teras rumahnya.
"Ini semua sudah upgrade mesin. Enggak doyan dah motor standar," ujar Fadli.
Baca Juga: Protes Red Bull Racing Tidak Diterima, Teknologi DAS Mercedes Diperbolehkan Oleh FIA
Dari motor yang ia pajang di depan rumahnya itu, Vespa PTS berkelir merah menjadi yang paling ia sayang.
Vespa dengan frame kecil ini sudah upgrade jeroan mesin. Bahkan pria yang kini aktif sebagai atlet sepeda ia berani klaim Vespa PTS miliknya itu sudah bertenaga 30 dk.
"Yang standar aja cuma 7 dk, jadi ibaratnya ini motor standar dan 'kanibal' 1 Vespa PTS lagi," jelasnya.
Menilik ke garasi yang lebih dalam, koleksi motornya masih lebih banyak lagi yang tersembunyi.
Baca Juga: Hasil FP2 F1 Austria: Mercedes Masih Berkuasa, Sergio Perez Beri Kejutan
Baca Juga: Charles Leclerc Yakin Tim Ferrari Bakal Hadapi Musim yang Lebih Berat Ketimbang 2019
Salah satunya ada Honda WIN dengan plat nomor AB yang ia dapat saat pemusatan latihan di Solo, Jateng.
"Pas dapat langsung restorasi di Purwokerto dan mesinnya diganti sama bikinan SND (150 cc)," jelas Kepala Sekolah dari 43 Racing School itu.
Pun dengan Yamaha F1ZR yang ia taruh di sebelah Honda WIN, kondisinya masih mulus dan ia jadikan motor untuk Sunmori.
Lalu ada Piaggio X Evo 250cc yang ia pakai untuk turing jarak jauh.
Baca Juga: Hasil FP1 F1 Austria: Duo Mercedes Berkuasa, Max Verstappen Kesulitan Ukir Waktu
"Pernah gue pakai ke Bandung cuma 2 jam via Puncak dan Padalarang. Konstan di 160 km/jam," kenang Fadli dengan santai.
Ajaib memang kalau mantan pembalap bisa santai di kecepatan setinggi itu.
Meskipun punya belasan motor di rumahnya, M. Fadli tetap rajin membayar pajak semua motornya.
Sehingga saat kapan pun ia ingin menggunakan salah satu dari motornya, ia tidak risau jika ada razia.
Patut dicontoh nih.