OtoRace.id - Marc Marquez dan Valentino Rossi, banyak cerita terjadi diantara dua pembalap hebat beda generasi ini.
Terlebih, jika mengungkap hubungan antara keduanya setelah tahun 2015, tepatnya usai peristiwa Sepang Clash.
Peristiwa yang mungkin sulit dilupakan oleh Rossi dan juga Marquez, sehingga membuat keduanya melakukan perang dingin.
Perang dingin itu sempat mereda di tahun 2017, tepatnya ketika meninggalnya Luis Salom di MotoGP Catalunya.
Baca Juga: Ayah Valentino Rossi Kesal Dengan Petronas Yamaha yang 'Menggantungkan' Kontrak Anaknya
Namun di 2018, perang dingin itu kembali berlanjut usai crash-nya Rossi yang berduel dengan Marquez di MotoGP Argentina.
Tetapi, menjadi menarik ketika di MotoGP Argentina 2019, Rossi mengucapkan selamat dan berjabat tangan dengan Marquez, seolah keduanya berdamai di seri tersebut.
Tapi kini menjadi aneh ketika Marc Marquez mengungkap strategi untuk bisa mempertahankan gelar juara dunia di MotoGP 2020.
"Hal utama bagi saya adalah bahwa dalam beberapa balapan tahun lalu di mana saya bukan yang tercepat, saya masih bisa berjuang untuk meraih kemenangan dan ini adalah hal yang paling penting," kata Marquez dilansir OtoRace.id dari Tuttomotoriweb.
"Anda harus menyerang lawan Anda dari sudut pandang psikologis. Ketika Anda tercepat, Anda dipanggil untuk menang dan ini normal," tambahnya.
Namun tidak hanya itu saja yang tentunya diucapkan oleh Marc Marquez.
Dirinya juga berpendapat tentang apa yang dilakukan oleh rivalnya yang berusia 41 tahun itu di MotoGP Argentina 2019.
"Biasanya di antara pembalap, jika seseorang menang, kami selalu memberi selamat padanya," ucap Marquez.
"Tahun lalu Valentino memberi selamat kepada saya. Kita semua tahu bahwa jika seseorang lebih cepat kita harus memberi selamat kepadanya, tetapi saya tidak peduli jika dia (Rossi; red) tidak melakukannya. Saya hanya tertarik pada tim saya karena dengan mereka saya berbagi segalanya," bilang The Baby Alien ini.
Tidak hanya itu saja! Marquez juga tidak peduli tentang rekor Valentino Rossi yang bisa dipatahkan olehnya.
"Mencapai rekor Valentino tidak pernah menjadi tujuan. Tujuannya selalu untuk mencoba memenangkan balapan dan berjuang untuk kejuaraan," bilang pembalap Repsol Honda itu.
"Saya tidak pernah berkonsentrasi pada angka atau nama, saya menikmatinya, saat ini saya memiliki 8 gelar dan tahun ini saya akan mencoba untuk memenangkan yang lain dan jadi saya akan melakukan tahun berikutnya juga," pungkas Marquez.