Meski tensi garasi sering panas, Lorenzo dan Rossi secara tak langsung saling memperkuat satu sama lain, dan secara nyata punya masukan bagus dalam pengembangan motor.
"Kami meraih 4 gelar bersama Rossi dan 3 bersama Lorenzo. Ketika mereka setim, kami total meraih 4 gelar dan mereka membawa banyak hal positif dan feedback bagus," lanjutnya.
Yang paling berat adalah berperilaku adil, atau setidaknya tidak membuat salah satu pembalap dianggap lebih berat dari lainnya.
"Tapi juga sulit karena tiap atlet ingin jadi yang terbaik dan sangat fokus soal prestasi masing-masing. Hal yang paling dipedulikan adalah yang akan dicapai atau tidak dicapai rekan timnya," sambungnya.
Baca Juga: Cerita Pengakuan Bos Petronas Yamaha SRT Yang Pernah Meragukan Kemampuan Fabio Quartararo di MotoGP
"Kau harus bisa memberi perlakuan yang baik dan memastikan mereka merasa diperlakukan adil," tegasnya.
Rossi sendiri sempat ke Ducati karena kabarnya merasa diperlakukan tidak adil karena Lorenzo juga mampu tampil bagus.
Lalu Lorenzo ke Ducati juga karena Yamaha dianggap lebih membantu Rossi untuk kembali kompetitif dengan memberikan banyak data dan bantuan kepadanya.
Makanya memberi keadilan jadi kunci tim menangani 2 pembalap alfa.
Baca Juga: Keunikan Silverstone, Ternyata Garis Start dan Finis MotoGP dan F1 Berbeda