Lin Jarvis Ungkap Uniknya Punya Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo Dalam Satu Tim

Rezki Alif Pambudi - Sabtu, 1 Agustus 2020 | 09:00 WIB

Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi di MotoGP Catalunya 2009 (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Bos Yamaha MotoGP, Lin Jarvis, mengungkap 'seni'nya punya Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo dalam 1 garasi.

Lin Jarvis mengungkap banyak hal positif dan negatif tentang punya 2 pembalap alfa atau 2 pembalap unggulan di tim.

Pengalaman menangani Rossi dan Lorenzo tampaknya membuat Jarvis tak takut dengan duet baru tim pabrikan Yamaha musim depan, Fabio Quartararo dan Maverick Vinales.

Quartararo dan Vinales sama-sama lapar dan ambisius berpeluang besar menimbulkan gejolak, tapi tak terlalu membuat Jarvis khawatir.

Baca Juga: Hasil FP1 WSS Spanyol 2020: Galang Hendra Belum Maksimal, Andrea Locatelli Melesat Tercepat

"Kesabaran, kesulitan, diplomasi, menjadi saat yang bagus karena kami dulu bisa memenangkan tiga kali triple crown (3 gelar dalam semusim)," kata Jarvis dilansir OtoRace.id dari Tuttomotoriweb.com.

Jarvis mengungkap, Yamaha lebih suka menangani 2 pembalap juara dibandingkan adanya pembalap 1 dan pembalap kedua.

Buktinya ya kesuksesan Lorenzo dan Rossi selama 2008 hingga 2016, meski Rossi sempat ke Ducati 2 tahun.

Padahal banyak tim balap yang sangat anti dengan kombinasi tim seperti ini.

Banyak yang memilih mencari pembalap kedua yang mau mendukung kepentingan tim dan pembalap utama, meski tak secara terang-terangan menyebut ada pembalap 1 dan 2.

Baca Juga: BREAKING NEWS: MotoGP Malaysia, MotoGP Thailand dan MotoGP Argentina Resmi Batal! Ini Dia Jumlah Seri MotoGP 2020

Meski tensi garasi sering panas, Lorenzo dan Rossi secara tak langsung saling memperkuat satu sama lain, dan secara nyata punya masukan bagus dalam pengembangan motor.

"Kami meraih 4 gelar bersama Rossi dan 3 bersama Lorenzo. Ketika mereka setim, kami total meraih 4 gelar dan mereka membawa banyak hal positif dan feedback bagus," lanjutnya.

Yang paling berat adalah berperilaku adil, atau setidaknya tidak membuat salah satu pembalap dianggap lebih berat dari lainnya.

"Tapi juga sulit karena tiap atlet ingin jadi yang terbaik dan sangat fokus soal prestasi masing-masing. Hal yang paling dipedulikan adalah yang akan dicapai atau tidak dicapai rekan timnya," sambungnya.

MotoGP
Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo ketika menjadi rekan setim di MotoGP bersama Yamaha

Baca Juga: Cerita Pengakuan Bos Petronas Yamaha SRT Yang Pernah Meragukan Kemampuan Fabio Quartararo di MotoGP

"Kau harus bisa memberi perlakuan yang baik dan memastikan mereka merasa diperlakukan adil," tegasnya.

Rossi sendiri sempat ke Ducati karena kabarnya merasa diperlakukan tidak adil karena Lorenzo juga mampu tampil bagus.

Lalu Lorenzo ke Ducati juga karena Yamaha dianggap lebih membantu Rossi untuk kembali kompetitif dengan memberikan banyak data dan bantuan kepadanya.

Makanya memberi keadilan jadi kunci tim menangani 2 pembalap alfa.

Baca Juga: Keunikan Silverstone, Ternyata Garis Start dan Finis MotoGP dan F1 Berbeda