OtoRace.id - Dua kali balapan di sirkuit Jerez untuk MotoGP Spanyol (19/7) dan MotoGP Andalusia (26/7) ada hasil yang berbanding terbalik dari Valentino Rossi.
Pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP itu tidak finish di MotoGP Spanyol, tetapi podium ketiga di MotoGP Andalusia.
Jelas sebuah peningkatan pesat bagi Valentino Rossi yang sudah berusia 41 tahun dan bukan proses yang mudah baginya.
Sebab setelah 5 bulan vakum dari balapan dan jauh dari Yamaha YZR-M1, ia mengaku cukup sulit untuk beradaptasi.
Baca Juga: Marc Marquez Takkan Balapan dalam Kondisi Cedera Jika Orang Ini Tak Tinggalkan Repsol Honda
Khususnya dengan gaya balap yang ia ubah dalam beberapa tahun terakhir, bahkan untuk mengubah gaya balap bagi Valentino Rossi pun terbilang sulit.
"Terlalu banyak pengalaman di MotoGP itu juga menjadi masalah bagi saya, sebab saya jadi butuh banyak evaluasi dan perkembangan secara pribadi," ujar The Doctor.
"Terutama dalam perubahan teknologi ban yang bisa berubah dalam waktu cepat. Ban asimetris terus berubah setiap seri," lanjutnya dikutip dari Paddock GP.
Tahun lalu, Valentino Rossi pun sempat mengubah gaya pengereman atau teknik pengereman, terutama di MotoGP Jepang 2019.
Baca Juga: Positif Covid-19, Sergio Perez Tegaskan Telah Patuhi Protokol Kesehatan
Jika sebelumnya Rossi terbiasa dengan tiga jari, kini menjadi dua jari alias 2-finger braking technique.
"Jadi ubahan gaya balap harus dilakukan setiap seri, melakukan penyesuaian di sebuah sirkuit yang saya sendiri sudah sangat paham, seperti di Jerez," imbuhnya.
Maksud Valentino Rossi adalah, saking seringnya ia balapan di sebuah sirkuit seperti di Jerez, ia harus fokus dalam gaya balap barunya.
Sebab jika tidak, maka gaya balap lama yang ia gunakan di era GP500 atau era awal MotoGP bisa ia gunakan saat itu juga.
Untuk itulah kenapa Valentino Rossi masih gemar berlatih di sirkuit besar seperti Misano dengan Yamaha YZF-R1 untuk mengevaluasi gaya balap barunya.
Baca Juga: Valentino Rossi Ubah Gaya Balap Pakai Teknik Rem Baru di MotoGP Jepang 2019