Baca Juga: Yamaha 125Z Bisa Kencang Tanpa Magnet Racing, Tapi Pakai Karburator Yamaha RX-Z
Kejadian ini, seolah mirip dengan kejadian yang pernah dialami Dani Pedrosa, Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo di sirkuit Jerez tahun 2018.
Meski begitu, Pit Beirer juga memaklumi gaya agresif mantan pembalapnya di tahun lalu itu.
Apalagi hingga saat ini, kontrak Zarco dengan Ducati pun hanya untuk satu tahun, sehingga Zarco akan memastikan podium untuk meningkatkan nilai jualnya.
"Johann tidak memiliki kontrak untuk tahun depan. Dia tidak naik podium selama hampir dua tahun. Sebagai lawan, Anda harus tahu bahwa dia secara alami bertarung dengan semua yang dia miliki untuk tetap di podium. Itu adalah situasi yang menyebalkan," aku Beirer.
Where do you stand on the incident between @JohannZarco1 and @polespargaro? ????
— MotoGP™???? (@MotoGP) August 9, 2020
The Frenchman received a long lap penalty but still held onto third! ????#CzechGP ???????? pic.twitter.com/FFWl4TFHSp
Memang, saat ini KTM menjelma sebagai motor yang kompetitif di kelas MotoGP dengan raihan kemenangan pertamanya bersama Brad Binder.
Setidaknya Beirer menilai setidaknya ada sedikit peran Zarco dari kemenangan KTM di MotoGP Ceko 2020 lalu.
"Rasa hormat ini saling menguntungkan. Saya merasa dia memberi kami kesuksesan hari Minggu dan kami memberinya tempat ketiga. Kami tidak pergi bersama pada 2019. Sayang sekali, tapi sekarang dia dan kami bisa naik podium."
"Kami sekarang punya bukti bahwa merek kami bisa bersaing di MotoGP. Dan kami juga tahu bahwa Johann adalah pembalap yang baik. Jika tidak, kami tidak akan mempekerjakannya untuk 2019," tambah pria asal Jerman ini.
"Dia kemudian mengambil langkah pertama di GP Austria tahun lalu. Dia ingin mengakhiri kontrak untuk tahun 2020, bukan kami," pungkas Beirer yang juga mantan pembalap motocross di tahun 1989-2003 itu.
Baca Juga: Menang MotoGP Ceko, KTM Bukannya Pesta Tapi Langsung Adakan Tes dengan Dani Pedrosa