OtoRace.id - Pol Espargaro punya performa yang apik sejak MotoGP Ceko 2020 di sirkuit Brno pekan lalu.
Namun pembalap Red Bull KTM Factory Racing itu harus tidak menyelesaikan lomba usai insiden dengan Johann Zarco (Hublot Avintia Racing).
Pada MotoGP Austria 2020 (14-16/8) yang menjadi home race bagi KTM, Pol Espargaro juga berniat memberikan kemenangan.
Bahkan, pembalap asal Spanyol itu memuncakki kombinasi puncak catatan waktu di sesi latihan pertama (FP1) dan kedua (FP2).
Baca Juga: MotoGP Austria 2020: Takaaki Nakagami Bagus Dalam Segala Kondisi, Jadi Harapan Baru Honda
Tak pelak, ini menjadi bekal bagus bagi Pol Espargaro untuk bisa membalas rasa penasarannya di MotoGP Ceko.
"Untuk MotoGP Austria 2020 ini saya dimotivasikan oleh rasa marah, sehingga saya bisa selalu tampil cepat," ujar Pol Espargaro.
"Rasa marah usai kecelakaan di MotoGP Ceko yang terbawa ke MotoGP Austria 2020, sehingga saya ingin selalu tampil cepat," lanjutnya dilansir dari Paddock GP.
"Saya sudah menduga akan ada perubahan cuaca yang drastis dari hari Jumat, sehingga tim sudah mempersiapkan semua setup untuk kondisi basah ataupun kering," sambungnya.
Pada FP1 yang kondisinya masih kering, Pol Espargaro yang sudah mengamankan puncak catatan waktu, mencoba melakukan running terakhir dengan ban keras baru.
Setelah itu, ban tersebut digunakan kembali pada FP2 saat kondisi lintasan mulai lembab, sehingga ban kompon keras yang sudah tergerus itu punya grip yang baik.
Itulah rahasia kenapa Pol Espargaro selalu punya race pace yang cepat dalam setiap run yang dia lakukan di FP1 dan FP2 di kondisi cuaca apapun.