Ketikung Ducati, KTM Bakal Blacklist Jorge Martin di Kelas MotoGP

Rezki Alif Pambudi - Kamis, 27 Agustus 2020 | 20:20 WIB

Jorge Martin akan ke tim Pramac (Rezki Alif Pambudi - )

OtoRace.id - Jorge Martin jadi salah satu bibit unggul yang sebenarnya direncanakan KTM untuk jadi pembalap masa depan di kelas MotoGP.

KTM punya rencana jelas buat Jorge Martin, dimana musim ini dirinya akan memimpin tim di Moto2 menggantikan Brad Binder, lalu naik ke kelas premier membela pabrikan Mattighofen, entah di tim pabrikan atau satelit.

Rumornya, Stefan Pierer (CEO KTM) dan juga Pit Beirer (direktur motorsport KTM) akan mengumumkan naiknya Martin di akhir musim ini.

Sayangnya, Martin keburu ketikung oleh Ducati, sebelum KTM terlihat menjanjikan dengan 2 kemenangan di musim 2020 sejauh ini.

Baca Juga: Jelang F1 Belgia, Max Verstappen Butuh Dua Hal Ini Untuk Kejar Lewis Hamilton

Sebenarnya, Jorge Martin menegaskan ingin memenangkan gelar Moto2 bersama tim Red Bull KTM Ajo terlebih dahulu sebelum naik kelas.

Jadi Martin seolah bilang 'Aku ingin konsentrasi ke pendidikan dulu, baru kamu', hehe.

Eh lha kok tiba-tiba, Jorge Martin dan manajernya Albert Varela sudah mengadakan diskusi dengan Ducati secara intens.

Dan 'Martinator' dipastikan akan naik membela tim Pramac Racing musim 2020 mendatang, dengan Desmosedici GP yang terlihat lebih menjanjikan dibanding RC16, paling tidak saat itu sebelum meraih 2 kemenangan fenomenal di Brno dan Red Bull Ring.

Baca Juga: Jelang MotoGP San Marino 2020, Dani Pedrosa Akan Tes Motor KTM RC16

"Klausul MotoGP ada di kontrak Moto2 bersama Jorge Martin," kata Pit Beirer, dilansir OtoRace.id dari Paddock-GP.com.

"Di kontraknya ada kesepakatan soal naik ke MotoGP. Tentu juga ada klausul dengan syarat tertentu dimana jika kami harus bisa membawa pembalap kami masuk 10 besar MotoGP di akhir Juni 2020," jelas Beirer.

Jadi sesuai klausul, Martin akan gabung ke KTM jika ada pembalap kelas premier yang masuk 10 besar di akhir bulan Juni.

Kebetulan di Juni belum ada balapan karena masalah pandemi, klausul persyaratan yang diinginkan Martin bahwa pembalap KTM harus masuk 10 besar jadi abu-abu.

Sempat ada debat antara pihak Martin dan KTM.

Baca Juga: Michelin Serang Balik Andrea Dovizioso dengan Bilang Tidak Lihat Data

"Manajernya mengklaim kami tak masuk 10 besar. Kujawab kami juga tidak di luar 10 besar, karena memang kami belum bisa ikut balapan karena memang kejuaraannya juga belum berjalan," tegasnya.

"Sayang sekali, pembalap dan manajernya tak mempercayai kami. Makanya mereka mencari jalan keluar darurat," ungkap Beirer.

Kini, KTM telah mengoleksi 2 kemenangan dan terlihat menjanjikan dalam kejuaraan, barangkali Martin sedikit menyesal.

"Kami tak terlalu suka dengan pergerakan manajer semacam ini. Karena kami yang membiayai seluruh proyek di Moto2 untuk punya pembalap yang bisa dipromosikan di kelas premier suatu saat nanti," ungkap sang bos.

Baca Juga: Kasihan! Kemenangan Moto2 Stiria 2020 Dianulir Akibat Track Limit, Begini Komentar Jorge Martin!

Seperti kasus Zarco, Beirer menutup pintu rapat-rapat buat Martin.

Intinya, Martin kena blacklist KTM.

"Kami tak ingin kembali. Poinnya, mereka tak percaya kami. Tindakan manajernya membuat pilihan kami lebih mudah. Investasi yang mereka buat di paddock cuma memberikan iPhone. Dan tim-tim lain langsung memanaskan bursa pembalap. Seperti itu," ungkap Beirer.

"Jika melihat ke belakang, aku akan bilang bahwa aku cukup puas dengan pemilihan pembalap kami sejauh ini," imbuhnya.