OtoRace.id - Yamaha melakukan terobosan baru dalam ukuran knalpot pada tes MotoGP Misano di sirkuit Misano, San Marino, Italia (15/9) lalu.
Panjang knalpot membuat salah fokus, karena biasanya Yamaha YZR-M1 menggunakan knalpot under belly atau silencer berukuran pendek yang berada di bawah mesin.
Sebenarnya, apa sih tujuannya Yamaha dan Akrapovic selaku penyuplai knalpotnya menggunakan silencer yang panjang?
Seberapa besar pengaruhnya di motor Valentino Rossi dengan knalpot panjang ini?
"Makin panjang silincer atau pipanya, tujuannya supaya bisa dapat top speed lebih tinggi, bisa disesuaikan kebutuhan motornya," papar Ibnu Sambodo, Kepala Mekanik Motul Manual Tech Racing.
"Kalau memang karakter motornya top speednya kurang, bisa ditambahi dengan pasang knalpot yang panjang. Atau bisa disesuaikan sama sirkuit yang trek lurusnya panjang," lanjut pria asal D.I.Yogyakarta itu.
Knalpot panjang yang dipasang di Yamaha YZR-M1 besutan Valentino Rossi dan Maverick Vinales, tetapi punya selisih waktu yang signifikan
Maverick Vinales bisa menjadi yang tercepat di tes MotoGP San Marino, sedangkan Valentino Rossi tertinggal 1,414 detik.
Bisa dibilang silencer ini hanya cocok dengan Maverick Vinales, tetapi belum pas bagi gaya balap Valentino Rossi
Yamaha YZR-M1 dengan silencer panjang sama dengan yang digunakan pada Yamaha YZR-M1 2004, saat tahun pertama The Doctor bergabung.
Namun saat ini belum jelas apakah knalpot baru di Yamaha M1 ini akan digunakan di MotoGP Emilia Romagna 2020 pekan ini atau tidak?
Pasalnya, secara trek lurus, sirkuit Misano tidaklah terlalu panjang.
Baca Juga: Takaaki Nakagami Tak Sanggup Jadi Ujung Tombak Honda, Ingin Marc Marquez Segera Kembali
Ada kemungkinan knalpot di motor Valentino Rossi dan Maverick Vinales ini justru akan dipakai di MotoGP Catalunya 2020 atau di MotoGP San Marino 2020.
Pasalnya, dua sirkuit yang disebut di atas tadi memiliki trek lurus yang cukup panjang, sehingga membuat top speed M1 yang selama ini dikeluhkan ikut bertambah.