OtoRace.id - Ajang balap motor bestatus kejurnas tahun ini, Kejurnas IMS dan Kejurnas OnePrix resmi dibatalkan demi menghindari pandemi Covid-19.
Tak pelak tim-tim balap pun banyak yang berstatus privateer karena kehilangan sponsor.
Juga mereka melampiaskan hasrat balapnya di berbagai ajang club event yang masih digelar di beberapa kota.
Namun gelaran balap club event dengan balapan yang berstatus kejurnas pasti sangat berbeda.
Baca Juga: Direstui Yamaha, M. Faerozi Siap Gaspol di Indonesia Cup Prix
"Kalau di club event, semua jadwalnya ditumpuk pada hari Minggu. Dari QTT (kualifikasi) dan balapan hanya beda beberapa jam. Bahkan QTT sama FP (sesi latihan) kadang digabungin," opini Wawan Hermawan, Pemilik Tim Tri Bintang WH19 Racing School.
"Sedangkan di Kejurnas kan FP sama QTT semua di hari Sabtu, di hari Minggu udah fokus balapan pertama dan balapan kedua," lanjut Wawan Hermawan.
"Karena kalau semua hanya mengandalkan club event, pasti akan berdampak pada ekosistem balapan. Apalagi kita udah ngedidik pembalap cilik dengan pola balapan QTT dan balapan terpisah, seperti di Asia, bahkan di MotoGP," sambung pria asal Ciamis, Jabar itu.
Sebab jika ada masalah pada FP dan QTT di hari Sabtu, maka tim mekanik bisa punya banyak waktu untuk evaluasi dan memperbaiki motor untuk balapan besok.
Sedangkan jika terlalu padat di hari Minggu, maka waktu untuk evaluasi dan memperbaiki motor itu sangat minim.
"Kalau masih ada Kejurnas atau OMR yang dibikin pabrikan, itu standarnya sama, hadiahnya juga besar," ucap Wawan.
"Jadi masih ada kesempatan untuk tim privateer seperti kami bisa mencari sponsor dan punya pembalap muda yang lebih baik," pungkasnya.
Banyak pembalap cilik di Tri Bintang WH19 Racing School yang juga anak didik Astra Honda Racing School (AHRS).
Baca Juga: Tidak Seperti Yamaha, Aprilia Diizinkan Melakukan Pergantian Part di Mesin RS-GP 2020, Ini Partnya
Namun karena PT. Astra Honda Motor (AHM) sedang vakum dari balapan, sehingga tidak berkecimpung di ajang balap sama sekali.