OtoRace.id - Pembalap Pramac Racing, Jack Miller mengaku aturan bendera kuning atau yellow flag di MotoGP bodoh.
Sebelum MotoGP Andalusia, aturan mengenai yellow flag di perketat.
Jika pembalap masuk sektor dimana ada satu bendera kuning dikibarkan maka catatan waktunya dibatalkan.
Arutan tersebut dilakukan untuk demi keselataman marshal atau pembalap yang sedang terjatuh.
Tidak semua pembalap MotoGP setuju dengan aturan ini, termasuk Jack Miller.
Baca Juga: Bos Ducati: Kami Kencang, yang Salah Itu Andrea Dovizioso dan Michelin. Benarkah?
Pada MotoGP Aragon, Jack Miller harus melalui Q1 karena catatan waktunya pada latihan bebas ketiga atau FP3 dibatalkan.
Selain Jack Miller, Cal Crutchlow (LCR Honda), Miguel Oliveira (KTM Tech 3), Alex Marquez (Repsol Honda) dan Joan Mir (Suzuki Ecstar) juga pernah catatan wakktunya dibatalkan karena yellow flag.
"Ini menunjukkan bahwa sistemnya cacat. Saya juga mengatakan itu ke Race Direction," kata Miller dikutip OtoRace.id dari Tuttomotoriweb.
"Saya pikir itu adalah aturan yang bodoh ketika diciptakan. Dan hingga sekarang saya masih berpikir itu adalah aturan yang bodoh," tegas Miller.
Baca Juga: Efek Marc Marquez Lama Absen, Honda Lakukan Ini Dalam Mengubah Riset Mereka
Pembalap Asal Australia tersebut mengatakan pembalap akan otomatis melambat saat melihat yellow flag.
"Kami menjalankan balapan motor, olahraga yang berbahaya. Tentu kami akan melambat jika melihat yellow flag," imbuh Miller.
Miller pun mengatakan pembalap yang tetap memacu motornya saat ada yellow flag harusnya diberikan penalti.
"Harus ada aturan yang mengatakan Anda akan dihukum jika terjatuh ditempat yang sama dan motor Anda mengarah ke pembalap yang sedang terjatuh karena memacu terlalu kencang," jelas Miller.