OtoRace.id - Tim Racing Point mengungkapkan alasan Lance Stroll gagal meraih kemenangan pada balapan F1 Turki 2020 di sirkuit Istanbul Park, Minggu (15/11).
Tim Racing point menyingkap ada kerusakan di sayap depan yang membuat Lance Stroll kehilangan kecepatan sehingga kehilangan peluang menang.
Lance Stroll start dari pole position dan memimpin sepanjang paruh pertama balapan yang berjarak 58 putaran.
Lalu pada lap ke-36 di F1 Turki 2020 ini, Lance Stroll masuk pit untuk berganti ban intermediate.
Baca Juga: Lewis Hamilton Samai Rekor Michael Schumacher di F1 Turki 2020, Begini Tanggapan Sebastian Vettel
Usai ganti ban intermediate, pebalap berusia 22 tahun itu justru kehilangan ritme balapnya.
Alhasil, pembalap asal Kanada tersebut harus mengakhiri balapan di peringkat ke-9 setelah mendapati graining parah di ban mobilnya.
"Ketika pengecekan rutin usai balapan diketahui bahwa kerusakan di bagian bawah sayap depan Lance menjadi kontributor signifikan terhadap masalah graining," kata bos tim Racing Point, Otmar Szafnauer dikutip OtoRace.id dari laman resmi Formula 1.
Graining terjadi ketika ban luar yang dingin menyentuh permukaan lintasan yang panas sehingga menyebabkan sebagian karet ban lepas, namun melekat di permukaan ban yang bisa mengurangi grip ban.
Baca Juga: Kunci Gelar Juara Dunia F1 2020 di Turki, Lewis Hamilton Samai Rekor Michael Schumacher
"Lance melaporkan buruknya performa ban, understeer yang signifikan, dan graining dari lap ke-17 dan setelahnya di balapan," sambung Otmar Szafnauer.
"Masuk pit untuk ban intermediate baru di lap 36 gagal menyelesaikan masalah tersebut dengan graining justru semakin parah," imbuhnya.
Racing Point mengatakan ada bagian di bawah sayap yang terlepas dan menjadi penghalang, menyebabkan hilangnya downforce depan dan meningkatnya graining.
"Baru setelah balapan, ketika mobil kembali ke garasi, kerusakan dan penghalang di bagian bawah sayap depan ditemukan," pungkas Otmar Szafnauer.
Lance Stroll mengatakan setelah balapan F1 Turki 2020 bahwa ia tidak tahu apa yang terjadi pada mobilnya.
Hal itu membuka jalan bagi Lewis Hamilton (Mercedes) yang start dari Posisi ke-6, menjadi pemenang balapan sekaligus mengunci gelar juara dunia F1 ketujuhnya.