OtoRace.id - Bo Bendsneyder secara mengejutkan diumumkan sebagai pembalap kedua Pertamina Mandalika SAG Team.
Ia akan bertandem dengan Thomas Luthi untuk Moto2 2021 yang padahal, pembalap kedua itu seharusnya menjadi milik Dimas Ekky Pratama, sebagai pembalap yang dibawa manajemen Mandalika Racing Team Indonesia (MRTI).
Uniknya, Bo Bendsneyder seharusnya akan berkompetisi di World Supersport 600 (WSS) karena sudah memiliki kontrak bersama EAB Racing.
Namun ia mendapatkan tawaran untuk tetap di Moto2 bersama Pertamina Mandalika SAG Team.
Jelas ini menimbulkan kekecewaan karena sejak awal MRTI sudah digembor-gembor akan membawa pembalap Indonesia, bukan pembalap keturunan Indonesia.
Yups, Bo Bendsneyder adalah pembalap asal Belanda yang memiliki darah asal Indonesia dari kakeknya yang berasal dari Surabaya, Jatim.
Kiprahnya di balap dunia memang tidak begitu cemerlang, meskipun ia adalah juara umum Red Bull Rookies Cup pada tahun 2015.
Namun saat masuk ke Moto3 untuk musim 2016 dan 2017 bersama Red Bull KTM Ajo, ia tidak begitu impresif.
Baca Juga: Piere Gasly Sebut Dirinya Layak Disamakan Oleh Max Verstappen
Baca Juga: Legenda MotoGP Sebut Marc Marquez Tidak Akan Langsung Kompetitif di MotoGP 2021, Kenapa?
Bahkan tidak pernah podium dan jarang menembus 10 besar. Tubuhnya yang tinggi membuatnya dinilai layak untuk naik ke motor yang lebih besar.
Sampai akhirnya naik ke Moto2 pada tahun 2018 bersama Tech3 Racing yang hanya membungkus 2 point sepanjang musim.
Pada tahun 2019 pindah ke NTS RW Racing dalam projek terbarunya sebagai manufaktur sasis di MotoGP.
Ada perkembangan di musim 2020 kala Bo Bendsneyder bisa mendulang 18 point sepanjang musim.
Baca Juga: Terpilih Jadi Menteri Sosial, Tri Rismaharini Pelopor Terbangunnya Sirkuit Gelora Bung Tomo Surabaya
Tak pelak pada Moto2 2021 bersama Pertamina Mandalika SAG Team, ini pertama kalinya Bo Bendsneyder akan menggunakan sasis Kalex.
Sedangkan Dimas Ekky Pratama justru harus berkiprah di CEV Moto2 yang sudah ia tinggalkan sejak 2018.