Baca Juga: Terpilih Jadi Ketua IMI, Bambang Soesatyo Ajukan Lokasi Baru Untuk Formula E Jakarta
Terjun ke kancah balap dunia pada tahun 1990 di kelas GP125, karier Loris Capirossi memang sangat menjanjikan.
Ia langsung menjadi juara dunia di tahun pertamanya, disusul kembali jadi juara dunia GP125 pada tahun 1991.
Kariernya yang gemilang di kelas seperdelapan liter, ia langsung diajak naik ke kelas GP250, namun tidak begitu impresif pada debutnya.
Masa adaptasi yang tidak begitu baik dirasakan oleh Loris Capirossi, namun pada tahun 1993 dan 1994, pembalap yang kini masuk ke direksi keamanan FIM itu tembus tiga besar di GP250.
Bolak-balik dari GP500 dan GP250 membuatnya jadi juara dunia di kelas seperempat liter pada tahun 1998 bersama Aprilia.
Baca Juga: Dirumorkan Melakukan Pelecehan Seksual, Nikita Mazepin Tetap Dipertahankan HAAS Untuk F1 2021
Namun tetap saja saat naik ke GP500 dan MotoGP, ia tidak bisa menjadi juara dunia.
Pencapaian terbaik Loris Capirossi di kelas tertinggi adalah finish di peringkat ketiga tahun 2006.
Pembalap yang selamanya akan dikenang sebagai rival ketat Valentino Rossi ini juga tidak pernah menjadi juara dunia GP500 atau MotoGP.
Empat gelar juara dunia beruntun GP250 pada 1994-1997 membuatnya jadi debutan menjanjikan saat naik ke GP500 tahun 1998 sebagai runner-up.
Sampai berhenti dari MotoGP pada tahun 2005, Max Biaggi selalu finish di lima besar.
Pencapaian yang patut diapresiasi saat banyak pembalap debutan baru yang sangat bersinar kala itu, salah satunya Valentino Rossi.
Bersama Honda dan Yamaha, pembalap berjuluk 'Roman Emperror' itu emang selalu menjadi kuda hitam di setiap balapan.
Baca Juga: Profil Bo Bendsneyder yang Direkrut Pertamina Mandalika SAG Team dan Geser Dimas Ekky Pratama