Bukan Takut Kotor, Ini Alasan Kenapa Ban Motor MotoGP Selalu Ditutup Sebelum Balapan

Nur Pramudito - Minggu, 3 Januari 2021 | 07:05 WIB

Bukan takut kotor, Ini alasan kenapa ban motor MotoGP selalu dibungkus sebelum digunakan untuk balapan (Nur Pramudito - )

OtoRace.id - Para GP mania tentunya sering melihat ban motor MotoGP yang dibungkus dengan sarung yang melingkari roda.

Mungkin ada yang berpikir, tujuan ban ditutupi agar terhindar dari kotoran sehingga kondisinya tetap bersih saat dipakai balapan.

Tapi ternyata bukan itu tujuan ban motor MotOGP yang ditutupi.

Penutup ban di motor MotoGP disebut tyre warmer alias penghangat ban.

Baca Juga: Bukan Cuma Valentino Rossi, Fabio Quartararo dan Miguel Oliveira Juga Pamer Seragam Barunya di MotoGP 2021

Tyre warmer digunakan untuk menjaga temperatur ban agar berada dalam kondisi yang diinginkan sebelum dipakai.

Dilansir OtoRace.id situs MotoGP.com, meningkatkan temperatur ban dengan tyre warmer bisa berguna untuk meningkatkan performa ban.

Tapi apakah benar demikian? Biar Piero Taramasso, bos Michelin Motorsport yang menjawab sendiri.

Menurut Piero Taramasso, tyre warmer menjaga ban tetap di level bawah dari rentang penggunaan optimalnya.

Baca Juga: Bukan Fabio Quartararo, Cal Crutchlow Nilai Pembalap Ini yang Bakal Jadi Lawan Marc Marquez di MotoGP 2021

Jadi menghangatkan ban ke temperatur dengan tyre warmer itu tidak berdampak signifikan pada performa ban selama balapan.

Hanya saja, menghangatkan ban dengan tyre warmer akan membuat pembalap lebih nyaman saat awal balapan.

Pemanasan ban yang sebenarnya itu bukan saat dipanaskan memakai tyre warmer, tapi saat melakukan warm-up lap.

"Dari hasil penelitian kami, penghangatan tidak berdampak pada grip, tapi bisa berfungsi saat warm up," kata Piero Taramasso seperti dari Motomatters.com.

Baca Juga: Dunia Balap Nasional Kembali Berduka, Alex Asmasoebrata Meninggal Dunia

"Jadi ban memang harus dipakai kira-kira 1 lap dulu untuk bisa panas. Banyak pembalap yang mengeluh grip ban di saat baru dipakai," imbuhnya.

"Tapi itu bukan grip, itu hanya saat warm up, lap pertama atau lap kedua, mungkin Anda harus menekan lebih lagi di 1 lap agar bannya dalam kondisi bagus," jelas Taramasso.

Jadi setelah itu, ban hanya membutuhkan setidaknya satu lap untuk bisa digunakan secara optimal.

Tyre warmer hanya membuat ban berada di suhu yang sebenarnya bukan suhu optimalnya untuk bekerja dengan baik.

Baca Juga: Tes Pramusim MotoGP 2021 di Malaysia Diusahakan Tetap Digelar, Demi Valentino Rossi?

"Temperatur warmernya hanya 90 derajat Celcius. Padahal bannya hanya bekerja dengan bagus di atas 120 derajat," jelas Taramasso.

Ternyata tyre warmer juga menjadi pedang bermata dua.

Kalau terlalu lama di warmer, ban bisa rusak dan tidak bisa dipakai lagi.

"Mereka (tim) memasangnya di pagi lalu mematikannya di malam hari, begitu juga di hari berikutnya," sambungnya.

Baca Juga: Resmi! Akhirnya Valentino Rossi Ungkap Dirinya Dengan Seragam Petronas Yamaha SRT

Setelah melebihi batas waktunya, biasanya Michelin akan menarik stoknya dari setiap tim.

Perlu diketahui, tyre warmer tidak hanya ada di MotoGP saja.

twitter/@HaasF1Team
Ajang balap lain seperti Formula 1 juga memakai tyre warmer sebelum dipakai ngebut di atas trek

Ajang balap lain seperti Formula 1 juga memakai tyre warmer sebelum dipakai ngebut di atas trek.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Otorace (@otorace.1d)