OtoRace.id - Bos Tim Pramac Racing, Francesco Guidotti mengatakan tidak akan membebani Jorge Martin di MotoGP 2021.
Namun, Francesco Guidotti mengakui perbedaan antara membimbing dan membebani seorang pembalap sangatlah tipis, hingga tim harus hati-hati.
Jorge Martin merupakan pembalap Moto2 pertama yang digaet tim MotoGP pada tengah 2020, yakni usai Jack Miller dipastikan pindah ke pabrikan Ducati.
Walau Jorge Martin hanya duduk di peringkat 5 klasemen Moto2 2020, ia akan dapat dukungan teknis yang lebih baik.
Pembalap Spanyol ini dipastikan akan dapat motor Desmosedici GP20, sama seperti Miller, Francesco Bagnaia, dan Johann Zarco.
Sementara, Enea Bastianini dan adik Valentino Rossi, Luca Marini akan mengendarai GP19.
Namun, Guidotti tak mau juara dunia Moto3 2018 itu jemawa mendapatkan motor yang lebih anyar, dan bertekad membimbingnya sebaik mungkin.
"Jika Anda punya pembalap debutan, Anda harus mencoba memberinya tuntunan sebanyak mungkin, namun tanpa memberinya tekanan," kata Guidotti dikutip OtoRace.id dari GPOne.
Baca Juga: Sean Gelael Tetap di Balap Dunia, Pindah Kompetisi Ke Endurance
Bos
"Kami tahu ia memang harus melakukan kesalahan untuk belajar. Jadi, kami akan membiarkan Jorge belajar sendiri," lanjut Guidotti.
Pria Italia ini menyatakan, seorang debutan MotoGP tak berarti 'anak ingusan', apalagi seorang juara dunia Moto3 dan rider papan atas Moto2 seperti Martin.
Menurutnya, tugas tim adalah memberinya arahan lebih baik dalam menjaga mentalitas dan performa dalam kompetisi.
"Jangan lupa, para rider yang baru datang ke MotoGP tetap rider yang sudah terlatih dengan baik. Anda harus memberinya ruang dan dukungan," imbuhnya.
Baca Juga: Mencari Pengganti Davide Brivio, Suzuki Mulai Lirik Manajer Tim Balap Valentino Rossi, Buka Jalan?
"Kontak pertama dengan motor akan tetap penting, karena momen itu adalah momen penentu saat naik motor baru," ungkapnya.
Guidotti juga menyatakan, fakta bahwa Martin menjalani debutnya di MotoGP bersama tim satelit akan membantu.
Lantaran tekanan dari pihak luar takkan terlalu besar seperti yang dipikul oleh para rider yang menjalani debut di sebuah tim pabrikan.
"Atmosfer tim jelas penting, namun ini juga berkat hasil baik. Suasana tim pabrikan hanya baik jika Anda menang, tapi tim satelit lebih santai," pungkasnya.