OtoRace.id - Pembalap asal Italia, Danilo Petrucci membuka kebobrokan Ducati yang tidak pernah memperlakukan pembalapnya secara manusiawi.
Perseteruan Ducati dengan para mantan pembalapnya masih terus berlanjut.
Sebelumnya, Ducati dikritik secara bertubi-tubi oleh Andrea Dovizioso.
Andrea Dovizioso akhirnya membongkar permasalahannya bersama Ducati bertahun-tahun yang akhirnya membuatnya hengkang.
Dovizioso membeberkan bahwa selama bekerja sama dengan Ducati, ia tidak dihargai dan timnya bahkan sering dikucilkan terutama dalam pengembangan motor.
Padahal, Dovizioso bisa dibilang sebagai pembalap tersukses Ducati setelah era Casey Stoner.
Visi misi pengembangan Desmosedici tidak pernah cocok di antara mereka.
Meski Ducati sempat membantahnya, kini tim pabrikan Italia itu kembali diterpa kabar tak menyenangkan.
Baca Juga: Pol Espargaro Sebut MotoGP 2020 Jadi Musim yang Paling Melelahkan, Ini Alasannya
Setelah Andrea Dovizioso, giliran Danilo Petrucci kebobrokan Ducati yang tidak pernah memperlakukan para pembalapnya secara manusiawi.
Petrucci menyatakan bahwa kesalahan akan selalu ada di pihak pembalap, sedangkan masalah mesin dan motor selalu diklaim sudah jadi yang terbaik racikan mereka.
"Saya tidak pernah dianggap sebagai pembalap yang bisa dipertaruhkan, bahkan ketika saya bisa melaju kencang," ungkap Petrucci dikutip OtoRace.id dari Motosan.es.
Petrucci menambahkan bahwa motivasi yang diberikan Ducati untuk para pembalapnya tidak cukup alias sangat kurang.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Resmi, Tim Alpine F1 Akhirnya Umumkan Bergabungnya Davide Brivio, Ini Jabatannya
"Mereka selalu menunjukkan rasa bangga kepada motor mereka. Padahal, menurut saya kami seharusnya mendapat perlakuan yang lebih manusiawi," jelas Petrucci.
"Mereka percaya motornya selalu yang terbaik. Dan jika bukan yang terbaik, maka itu adalah kesalahan pembalapnya," imbuhnya.
Petrucci mengatakan jadi pembalap pabrikan dipaksa menang dan tidak mungkin di belakang pembalap satelit.
"Tetapi, Tito Rabat (eks tim satelit Esponsorama Racing Ducati) pun tidak didukung memadai. Mereka memperlakukannya dengan sedikit lebih buruk," ucap Petrucci.
Pembalap yang pernah membawa Ducati Juara Dunia MotoGP, Casey Stoner pun Setuju dengan Petrucci dan Dovizioso
Penilaian Petrucci serta Dovizioso selama ini pun sebenarnya sudah lama disetujui oleh Casey Stoner.
Stoner juga sepakat dengan pendapat Dovizioso soal Ducati yang minim melibatkan pembalapnya.
"Setelah bertahun-tahun, seharusnya mereka sadar dan bisa belajar untuk menghargai pembalap mereka," tegas Casey Stoner Agustus 2020 lalu.
Baca Juga: Marc Marquez Ungkap Dua Balapan Terbaiknya Dalam Kariernya di kelas MotoGP
"Dovizioso sudah melakukan segalanya untuk Ducati, seperti saya dulu," timpal Casey Stoner lagi.
"Ini pula yang menbuat saya sendiri akhirnya memilih berhenti jadi test rider Ducati," pungkas Stoner yang membawa Ducati juara dunia MotoGP 2007.