OtoRace.id - Juara dunia MotoGP 2020, Joan Mir bisa saja harus menjalani sesi kualifikasi dari Q1 karena kombinasi catatan waktu FP1 dan FP2 tidak masuk 10 besar.
Jelas bukan hal yang diinginkan pembalap Team Suzuki Ecstar itu karena ia menargetkan untuk bisa start di posisi terdepan.
Sebab untuk membendung perlawanan dari para pembalap Ducati dan Yamaha di Qatar, posisi start sangat menentukan.
"Kondisi suhu lintasan di sini sangat tidak stabil sejak FP1 dan FP2, sehingga kami kesulitan untuk menemukan suhu ban yang tepat," ujar Joan Mir.
Baca Juga: Belum Lolos ke Q2 MotoGP Doha 2021 Valentino Rossi Permasalahkan Kondisi Ban Lagi, Begini Katanya
"Sampai akhirnya di FP2, tim tidak memanaskan ban terlebih dahulu, tetapi strategi ini tidak tepat karena sesi latihan sudah mau habis," lanjutnya dilansir dari Crash Net.
"Dengan ban itu saya terasa lebih nyaman, sangat disayangkan hanya mendapatkan satu lap dan tidak meningkatkan lap time," Joan Mir menambahkan.
Ban belakang juga menjadi pusat perhatian Joan Mir karena durabilitasnya kerap dipertanyakan.
Jika terlalu panas dan cepat habis, maka tidak bisa memberikan kecepatan yang ideal dan kestabilan saat di tikungan.
"Belajar dari pekan lalu, saya kehilangan podium karena kalah kecepatan dari pembalap Ducati (Johann Zarco dan Francesco Bagnaia)," urai 'Miracle Mir'.
"Tak pelak FP3 dan Q1 akan jadi penentu untuk bisa masuk ke Q2 dan bersaing di barisan depan, itu tujuan utamanya," pungkasnya.
Jika mendapatkan posisi start yang baik, maka setidaknya Joan Mir tidak begitu jauh ketinggalan dari skuat Yamaha dan Ducati.
Bercermin pada seri pertama, Joan Mir bisa meraih banyak posisi usai melakukan start yang bagus, sehingga bisa bersaing di 4 besar.