"Setelah kabar itu terdengar, saya berkata pada Davide Tardozzi bahwa saya memilih untuk tidak balapan," ucap Bagnaia.
"Sulit untuk melakukan satu menit penghormatan tanpa meneteskan air mata," tutur Bagnaia.
Bagnaia menyatakan dirinya sudah berusaha keras untuk mengatur konsentrasi saat balapan diputuskan berlangsung.
Bagnaia bahkan beropini bahwa bila pembalap yang meninggal adalah pembalap MotoGP, hal yang terjadi bakal berbeda.
"Saya berusaha mengatur konsentrasi, namun kemudian satu menit penghormatan dan semuanya hilang. Mustahil untuk bisa konsentrasi."
"Bila hal yang sama terjadi pada pembalap MotoGP, kami tidak akan balapan. Saya tidak gembira saat seseorang memutuskan para pembalap untuk balapan setelah kabar tersebut," tegas Bagnaia.
Bagnaia bahkan tidak mengubah sikapnya setelah ia mengalami kecelakaan di MotoGP Italia.
"Tak peduli bahwa akhirnya saya kecelakaan. Saya hanya memikirkan Jason dan keluarganya. Kita kehilangan pembalap berusia 19 tahun," tambah Bagnaia
"Hal ini sungguh sangat sulit diterima dan sangat sulit menerima bahwa seseorang memutuskan kami harus balapan," pungkasnya.