"Akan tetapi Yamaha telah terbukti menjadi motor paling konsisten karena Quartararo berada di level yang sangat tinggi," jelasnya.
"Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Yamaha bukanlah motor terbaik, tetapi Fabio Quartararo pembalap terbaik," sambung Bagnaia menambahkan.
Quartararo sejauh ini mampu tampil kuat di semua lintasan, berbeda dengan pembalap Yamaha lain yang terkadang angin-anginan.
Jika dirunut dari awal musim, hanya pada seri pembuka Quartararo tidak benar-benar bersaing di grup terdepan.
Baca Juga: Muncul Kabar Franco Morbidelli ke Monster Energy Yamaha MotoGP di 2022
Bagnaia dan Ducati merasa harus meningkatkan level performa mereka untuk bisa menyaingi Quartararo dalam perebutan gelar juara MotoGP.
Sebagai informasi, Bagnaia saat ini masih tertahan di peringkat tiga klasemen sementara dengan ketertinggalan 47 poin dari Quartararo.
"Selisih poinnya banyak! Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik, tetapi seperti yang saya katakan, saya dan Ducati harus meningkat," ucap Bagnaia.
"Untuk mempunyai kesempatan bertarung memperebutkan gelar dunia, kami harus lebih berkembang lagi, untuk bersaing di sirkuit yang sulit bagi kami," pungkas Bagnaia.