"Karena di daerah-daerah ini kami menderita sebelumnya. Dan saya pikir kami berhasil di keduanya, karena kami mampu menang di jalur yang lebih cepat dan berliku," jelas Meregalli.
"Kami juga mampu melakukan pengembangan, misalnya dengan bantuan perangkat holeshot yang memungkinkan kami memulai balapan lebih baik," sambung pria Italia itu.
Lebih lanjut, kunci keganasan Quartararo musim ini juga terletak dalam dirinya sendiri.
Menurut Meregalli, pembalap Prancis itu jauh lebih dewasa meskipun masih berusia muda.
Baca Juga: Gresini Racing Ducati Rekrut Desainer Grafis Teman Valentino Rossi Untuk Bikin Livery
Quartararo jauh lebih tenang dan tak lagi agresif seperti musim-musim sebelumnya.
"Meski Fabio baru berusia 22 tahun, menurut saya dia sudah sangat dewasa," jelas Meregalli.
"Ini terutama terlihat dalam pekerjaan dan persiapan untuk balapan yang dia lakukan dengan para insinyurnya," tegasnya.
Lebih jauh, Fabio Quartararo juga memiliki tekad yang kuat meskipun sempat tertekan akibat menggantikan kursi sang senior yakni Valentino Rossi.
Baca Juga: Gresini Racing Satu-satunya Tim yang Dipimpin 'Emak-emak' di MotoGP 2022