OtoRace.id - Sudah berkiprah di ajang road race sejak tahun 1993, Hendriansyah sudah banyak meraih banyak kemenangan.
Tak sedikit orang yang menjulukinya sebagai Dewa Road Race karena memang andal di sirkuit permanen maupun 'pasar senggol'.
Meski ia memulai karier sebagai crosser, bukan berarti ia kesulitan beradaptasi di kancah balap aspal.
Besar di kancah karburator dan 2-tak, Hendriansyah pun mengamati kondisi road race saat ini.
Baca Juga: Sang Ayah Beberkan Maverick Vinales Akan ke WSBK Kalau Tak Direkrut Aprilia
Menurut Hendriansyah, road race saat ini jauh lebih ketat dari segi persaingan dibanding era masa keemasannya.
"Saat saya masih balapan bebek (underbone,red) itu kapasitas mesin paling tinggi cuma 125 cc atau 130 cc saja, sekarang kan semuanya 150 cc, pasti lebih kencang," kata Hendri, sapaannya.
"Lalu mesinnya sudah injeksi, ban jauh lebih canggih, termasuk dari suspensinya dan knalpot juga. Jadi jauh lebih rumit dan dituntut cepat pintar," imbuhnya pada OtoRace.
Sekarang setiap kelas yang dibagi-bagi berdasarkan pengalaman pembalap juga spesifikasi motor pun semua kelas tetap ramai.
Baca Juga: Tokoh Balap - Cara Hendriansyah Dewa Road Race Mendidik Anaknya Sendiri, Nelson Cairoli
Baca Juga: Max Verstappen - Banyak Kesempurnaan Saat Menang F1 Belanda 2021
"Saya sampai belajar mapping ECU untuk mengawal anak saya (Nelson Cairoli) latihan setiap harinya, jadinya kita sama-sama belajar terus," kata pembalap asal Yogyakarta itu.
Namun yang enaknya saat ini adalah banyaknya penjenjangan dan lembaga yang bisa membawa pembalap Indonesia ke kancah internasional.
Hal itu yang sulit dicapai oleh pembalap-pembalap di era Hendriansyah karena paling mungkin hanya untuk berkiprah di Asia saja.
Untuk menuju Eropa bahkan kejuaraan dunia, tak sedikit pembalap yang saat itu mengeluarkan dana pribadinya.
Baca Juga: Bakal Gelar WorldSBK dan MotoGP Indonesia, Spesifikasi Aspal Sirkuit Mandalika Pakai SMA, Apaan Tuh
"Honda dan Yamaha yang paling baik yah untuk pembibitan pembalap saat ini, mereka udah masuk ke Grand Prix," Hendri menjelasnkan.
"Dulu benar-benar mengandalkan koneksi, juara, dan hasilnya ada sponsor untuk balap luar negeri," pungkasnya.
Kini sang anak, Nelson Cairoli pun sedang giat menimba ilmu untuk bisa segera berkiprah di kancah internasional.
Pilihan utamanya adalah Astra Honda Racing School (AHRS) untuk bisa ke Asia Talent Cup dan FIM CEV Repsol.