"Pertama untuk aspek safety, kita memakai concrete wall dengan debris fence yang sebetulnya balap motor enggak perlu itu. Jadi ini boleh dibilang terbaru dan tercanggih istilahnya," ucap Dyan Dilato dikutip OtoRace.id dari Kompas.
Concrete wall dipilih menggantikan rail guard yang terbuat dari besi.
Bentuk dari concrete wall ini seperti yang ada di sirkuit perkotaan, misalnya di Baku, Azerbaijan, atau gelaran balap Formula E di jalanan perkotaan.
"Jadi Sirkuit Mandalika sudah super-aman, run-off jauh. Jadi biar aman, concrete wall ditambah tire barrier dan ditutup conveyor belt," jelas Dyan Dilato.
Baca Juga: Demi Gelar Juara Dunia MotoGP 2022, Andrea Dovizioso Akui Berani Ambil Risiko Besar
Dyan Dilato menjelaskan, di Sirkuit Mandalika tidak perlu menggunakan air fence.
Air fence dibutuhkan pada sirkuit dengan belokan tajam.
"Di Sirkuit Mandalika, enggak usah pakai air fence, dengan gravel gitu saja motor enggak sampai (tabrak concrete wall), sudah dites," imbuhnya.
"Gravel-nya punya kedalaman 30 cm dan harus selalu digaruk terus agar gembur atau soft," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mandalika Street Circuit Diklaim Jadi Trek Paling Canggih"