Rumah Paling Jauh, Jack Miller Cemaskan Padatnya Jadwal MotoGP 2022

Nur Pramudito - Rabu, 1 Desember 2021 | 13:11 WIB

Rumah paling jauh, Jack Miller mencemaskan padatnya jadwal MotoGP 2022 yang akan terdiri dari 21 seri (Nur Pramudito - )

OtoRace.id - Pembalap Ducati Lenovo Team, Jack Miller, mencemaskan padatnya jadwal MotoGP 2022 yang akan terdiri dari 21 seri, terbanyak dalam sejarah.

Dengan jadwal ini, Jack Miller dan pembalap MotoGP lainnya jadi makin sibuk dan punya sedikit waktu untuk rehat.

Ditambah pandemi Covid-19 yang tak kunjung reda, Jack Miller yakin bakal makin sulit mudik ke Australia.

Dari 24 rider, lima rider berasal dari luar Eropa, yakni Miller, Remy Gardner (Australia), Takaaki Nakagami (Jepang), serta Brad Binder dan Darryn Binder (Afrika Selatan).

Baca Juga: Jelang MotoGP 2022, Ducati Terang-terangan Siap Bajak Fabio Quartararo dari Yamaha

Namun, Remy Gardner dan Takaaki Nakagami memiliki anggota keluarga yang tinggal di Spanyol dan Italia, sementara Binder Bersaudara tak perlu terlalu jauh-jauh jika ingin mudik.

Selama musim balap berlangsung, Miller pun tinggal di Andorra, namun tak memiliki sanak keluarga yang juga hidup di sana.

Sebelum pandemi melanda, Miller biasanya dikunjungi oleh beberapa anggota keluarganya dari Australia, atau justru pulang pada masa rehat musim panas.

Namun, pada 2020 dan 2021, rutinitas ini terhenti.

Baca Juga: Didukung Federal Oil, Pembalap Gresini Racing Optimis Debut Dengan Ducati di MotoGP 2022

Ketatnya aturan keluar-masuk bagi penduduk Australia di negaranya sendiri juga bikin Miller tak mudik pada musim panas, hingga harus melewatkan pernikahan sang adik.

Ia baru pulang pada 21 November lalu, usai tes MotoGP di Sirkuit Jerez.

Menurut Miller, keberadaan dan dukungan sanak keluarga sangatlah penting bagi banyak pembalap dan mekanik, termasuk dirinya.

"Jelas situasi ini bikin saya cemas dan saya tak sabar untuk pulang. Sembari menunggu, saya tak bisa melakukan apa-apa selain mencoba tetap sibuk," curhat Miller dikutip OtoRace.id dari Motorsport-total.

Baca Juga: Federal Oil Mau 'Bikin Bangga Indonesia' di Musim MotoGP 2022

Rider berusia 26 tahun ini juga tak memungkiri bahwa menjadi pembalap motor, apalagi berlaga di kejuaraan sekelas MotoGP, adalah impian tiap peserta.

Namun, di balik situ semua tentu ada pengorbanan besar, baik secara material, fisik, maupun mental, yang tak diketahui banyak orang.

"Situasi ini jelas tak mudah, namun tak ada yang bisa kami lakukan untuk mengatasinya," terangnya.

"Kami semua jelas punya pekerjaan yang fantastis, mengendarai motor dalam balapan, dan itu adalah impian saya. Tapi tentu juga ada aspek-aspek negatifnya," tutur Miller.

Baca Juga: Menarik, Jorge Lorenzo Akan Balap Bareng Valentino Rossi di MotoRanch

Pembalap yang mengakhiri musim 2021 di peringkat keempat ini pun berharap situasi dunia akan terus membaik dan kembali normal.

Dengan begitu, ia bisa kembali mudik ketika ada jeda di tengah musim, meski ia pesimistis jika melihat padatnya jadwal balap pada 2022 nanti.

"Semoga pada masa depan, ketika dunia makin mendekati situasi yang normal lagi, saya bisa terbang pulang ke rumah lebih sering," tambah Miller.

"Tapi ketika saya melihat kalender balap kami, yang semakin padat dan padat, saya jelas punya keraguan," pungkas Miller.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Otorace (@otorace.1d)