OtoRace.id - Sirkuit Jeddah baru selesai diresmikan dan dibuka langsung menggelar FP1 F1 Arab Saudi (3/11).
Sirkuit dengan panjang 6,1 km dan 28 tikungan ini jelas butuh reflek dan kendali kecepatan yang sangat apik.
Para pembalap dituntut untuk langsung adu cepat pada dua sesi latihan awal F1 Arab Saudi tanpa mengenal sirkuit secara keseluruhan.
Jelas hal-hal ini menjadi masalah bagi mereka yang tidak terbiasa. Problema dirasakan benar oleh pembalap Scuderia Ferrari F1 Team, Charles Leclerc.
Baca Juga: Bos Yamaha MotoGP Sebut Fabio Quartararo Lebih Gampang Diatur Ketimbang Valentino Rossi
Ia sudah mengalami insiden pada FP2 F1 Arab Saudi kala melakukan hot lap dan harus menabrakan Ferrari SF21 besutannya pada dinding pembatas tikungan ke-22.
"Saya sedang berada dalam kecepatan tinggi dan agak sedikit lupa kemana arah sirkuit, serta titik pengeremannya," ujar Charles Leclerc.
"Saya minta maaf kepada tim, mereka harus bekerja keras untuk memperbaiki mobil yang rusak cukup parah ini," lanjutnya dikutip dari Planet F1.
"Namun setidaknya kami tahu kemampuan maksimal mobil ini cukup bagus di sirkuit baru. Hanya butuh penyesuaian sedikit untuk sesi kualifikasi," imbuhnya.
Baca Juga: Valentino Rossi Sebut Sepuluh Tahun Terakhir Tanpa Penyesalan
Pembalap asal Monako itu mengaku terkesan dengan fasilitas keamanan di sirkuit Jeddah yang jadi hanya dalam kurun waktu tujuh bulan.
Menggabungkan jalan raya dan sirkuit permanen adalah sebuah ide yang menurutnya ciamik untuk balapan di tengah kota.
"Tak disangka Arab Saudi bisa secepat ini untuk membangun sirkuit yang demikian canggih dan lengkap dari segi fasilitas, layaknya sirkuit yang sudah berpengalaman," tutur Leclerc.
Meskipun beberapa pembalap lain berharap sirkuit Jeddah ini bisa memiliki beberapa konfigurasi yang membuatnya punya beberapa layout yang berbeda.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Tes Porsche GT3, Siap Susul Karier Valentino Rossi?
Menurut Lewis Hamilton (Mercedes AMG Petronas), sirkuit Jeddah ini cukup berbahaya karena ada beberapa tikungan yang menimbulkan titik buta atau blind spot.