OtoRace.id - Kecelakaan di balapan MotoGP 2021 kerap kali terjadi.
Baik kecelakaan highside yang menimbulkan risiko buruk hingga kecelakaan lowside menimpa beberapa pembalap.
Biasanya, saat kecelakaan lowside, pembalap berusaha keras untuk melanjutkan balapan.
Setelah terjatuh, pembalap berusaha membangunkan motornya dan ingin melanjutkan balapan.
Baca Juga: Sebelum Gabung KTM, Lin Jarvis Akui Raul Fernandez Pernah Minta Gabung Yamaha
Namun, pembalap yang dibantu beberapa orang marshal harus berusaha keras menyalakan motor yang mati saat kecelakaan dengan cara mendorongnya.
Kenapa mesin motor MotoGP mati saat kecelakaan?
Disarikan dari berbagai sumber, mesin motor MotoGP mati saat kecelakaan karena sensor memutus tenaga mesin ketika motor jatuh.
Sensor yang disebut lean angle atau bank angle dan beberapa penyebutan lainnya itu membaca sudut kemiringan motor.
Baca Juga: Alex Marquez Sesumbar Motor Honda Untuk MotoGP 2022 Berbeda, Ramah Buat Semua Pembalap?
Ketika melebihi batas dan terdeteksi motor terjatuh, sensor akan menonaktifkan mesin demi keamanan.
Sensor ini akan mematikan mesin motor ketika terjatuh untuk keselamatan pengendaranya atau mencegah kerusakan yang lebih parah pada motor.
Misalnya, ketika tangki bensin mengalami kebocoran dapat menyebabkan kebakaran jika mesin tetap menyala saat motor terjatuh.
Atau pembalap itu sendiri bisa terseret motor jika mesin masih menyala saat motor terjatuh sehingga membahayakan.
Baca Juga: TIdak Langsung Jadi, Ternyata Begini Proses Mekanik Merakit Motor Balap MotoGP
Tak cuma di motor MotoGP, motor yang dijual massal pada umumnya juga memiliki fitur serupa, mesin akan mati ketika motor terjatuh.
Namun, sensor bank angle di motor MotoGP telah disempurnakan sehingga memungkinkan pembalap menikung dengan sudut kemiringan lebih ekstrem.